Sebaik-baiknya manusia adalah yang baik akhlaknya dan memberikan manfaat untuk orang-orang. Begitulah Nabi bersabda, pesan untuk umat-umatnya. Kita dapat menjadikan sabda Nabi tersebut sebagai tujuan atau cita-cita dalam hidup. Bukan lagi hanya bercita-cita ingin menjadi guru, dokter, pengusaha, profesor, youtuber, gamer, dan profesi-profesi gemilang lainnya yang menjamin kesejahteraan di dunia. Banyak orang yang menjadi dokter tapi kurang memberikan manfaat, melakukan malpraktik, menjual obat-obatan terlarang, melakukan jasa kesehatan terlarang seperti aborsi, tidak bertanggung jawab dalam tugas, dan lain sebagainya.Â
Banyak juga guru yang kurang memberikan manfaat untuk siswa-siswanya, asal menyampaikan ilmu, hanya mentransfer ilmu dengan perintah dan tanpa bimbingan juga didikan, menyalahgunakan wewenang, dan lain sebagainya. Banyak juga pengusaha yang kurang memberikan manfaat untuk masyarakat, menjual barang haram, menjual barang-barang terlarang, menetapkan harga selangit, bahkan kredit yang bunganya tidak masuk akal, dan lain sebagainya. Dengan kata lain, profesi gemilang yang dapat memberikan kesejahteraan di dunia belum tentu memberikan manfaat untuk orang banyak dan mendorong kita untuk melakukan amalan-amalan shaleh, sedang Allah berfirman:Â
"Sedangkan kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan dunia, padahal kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal. (Q.S. Al-A'laa: 16-17)". Dari firman Allah tersebut, alangkah baiknya jika tujuan atau cita-cita hidup kita seperti sabda Nabi di atas, maka dengan izin Allah kita bisa melakukan amal-amal shaleh dan memberikan banyak manfaat untuk orang-orang dengan profesi apapun untuk bekal di akhirat. Lalu apa yang dimaksud dengan amal shaleh?
Amal shaleh merupakan kosakata serapan dari Bahasa Arab. Amal berasal dari kata 'amal yang artinya perbuatan. Adapun shaleh berasal dari kata "sholih" yang artinya benar, maka amal shaleh dapat diartikan sebagai "perbuatan yang benar". Perbuatan yang benar dapat diartikan sebagai perbuatan-perbuatan yang sesuai dengan norma-norma atau aturan-aturan yang berlaku dalam masyarakat. Perlu kita ingat bahwa norma atau aturan yang berlaku di masyarakat bukan hanya norma-norma agama, tetapi ada pula norma kesusilaan, norma kesopanan, dan norma hukum.Â
Norma agama merupakan aturan-aturan yang dijalankan oleh masyarakat yang sumbernya berasal dari Tuhan Yang Maha Esa. Norma kesusilaan merupakan aturan-aturan yang dijalankan oleh masyarakat yang sumbernya berasal dari hati nurani seseorang. Norma kesopanan merupakan aturan-aturan yang menekankan pada perbuatan seseorang untuk menjaga kesopan santunan, tata krama, dan adat istiadat. Norma hukum merupakan aturan-aturan yang dibuat oleh badan yang bertanggung jawab seperti pemerintah yang dikemas dalam bentuk Undang-Undang.Â
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat dikatakan bahwa beramal shaleh bukan hanya rajin beribadah, zakat, sodaqoh, tidak meminum minuman keras yang diharamkan dalam agama Islam, tetapi melakukan perbuatan-perbuatan yang sesuai dengan norma-norma atau aturan-aturan yang berlaku di masyarakat, melakukan perbuatan-perbuatan yang memberikan banyak manfaat untuk banyak orang.
Fenomena yang terjadi saat ini, banyak anak yang melakukan amal shaleh, tetapi melanggar norma-norma yang lain. Pergi mengaji memakai baju koko, peci, membawa kitab, tetapi pergi dengan memberhentikan mobil besar di jalanan, melanggar norma atau aturan hukum yang berlaku, yang dapat membahayakan diri sendiri bahkan orang lain. Banyak pula anak yang rajin beribadah, tetapi melanggar norma kesopanan dengan berperilaku tidak sopan kepada orang tua. Bahkan ada seorang guru yang mengajarkan murid-murid perempuannya, tetapi melanggar norma kesusilaan dengan melakukan pelecehan seksual terhadap murid-muridnya. Na'uzubillah, semoga kita semua dilindungi dan dijauhkan dari perbuatan-perbuatan tersebut.
Dalam Al-Quran, Allah menjanjikan banyak ganjaran hadiah bagi hamba-hambaNya yang melakukan amal shaleh. Allah menjanjikan memberikan ganjaran pahala dan rasa tenang bagi mereka yang melakukan amal-amal shaleh, dalam Quran surat Al-Baqarah ayat 277 Allah berfirman: "Sungguh, orang-orang yang berfirman, mengerjakan kebajikan, melaksanakan shalat, dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati". Tidak hanya pahala dan rasa tenang di dunia, Allah juga menjanjikan surga bagi mereka yang beramal shaleh, dalam Quran surat An-nisa ayat 124 Allah juga berfirman:Â
"Dan barang siapa mengerjakan amal kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan sedang dia beriman, maka mereka itu akan masuk ke dalam surga dan mereka tidak dizalimi sedikit pun". Selain itu, Allah juga menjanjikan ampunan bagi dosa-dosa yang telah dilakukan oleh mereka yang beramal shaleh, dalam Quran surat Al-Maidah ayat 9 Allah berfirman "Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan beramal shaleh (bahwa) mereka akan mendapat ampunan dan pahala yang besar". Dalam Quran surat Al-Bayyinah ayat 7 Allah berfirman "Sungguh, orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk". Wallahu a'lam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H