Mohon tunggu...
Laila Maria
Laila Maria Mohon Tunggu... Guru - Guru

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Penerapan Budaya Positif di Sekolah

30 Agustus 2022   21:49 Diperbarui: 30 Agustus 2022   21:55 1055
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Penerapan Budaya Positif di Sekolah

Budaya Positif adalah nilai-nilai atau keyakinan -keyakinan , dan kebiasaan -kebiasaan di sekolah yang berpihak pada murid agar murid dapat berkembang menjadi pribadi yang kritis, penuh hormat dan bertanggungjawab. 

Adanya budaya positif di sekolah akan melatih murid menjadi disiplin, sehingga pembelajaran terasa aman, nyaman, dan kondusif. Untuk penerapan budaya positif di sekolah, dibutuhkan kolaborasi semua warga sekolah agar bisa menyamakan persepsi dan tujuan yang hendak dicapai.

Budaya positif bisa tercapai melalui hal-hal sebagai berikut:

1. Pembentukkan Keyakinan Kelas.

Keyakinan kelas adalah : sesuatu yang dapat diterapkan di lingkungan kelas tersebut. Dalam membuat keyakinan kelas hendaklah melibatkan semua warga kelas melalui kegiatan curah pendapat dan kesepakatan bersama. Keyakinan kelas ditinjau kembali dari waktu ke waktu disesuaikan dengan kebutuhan kelas.

2. Disiplin Positif.

Disiplin positif adalah : cara penerapan disiplin tanpa kekerasan dan ancaman yang dalam praktiknya melibatkan komunikasi tentang perilaku yang efektif antara guru dan murid. 

Tujuan dari disiplin positif adalah untuk menumbuhkan kesadaran murid akan pentingnya menghargai diri sendiri dan nilai-nilai kebajikan yang ada. Dengan adanya disiplin positif diharapkan terbentuk Profil Pelajar Pancasila sesuai yang dicita-citakan.

3. Memahami 3 Motivasi Manusia

Dalam melakukan suatu nilai-nilai kebajikan, dorongan atau motivasi dari dalam ( intrinsik ) yang kuat pengaruhnya.

Ada kalanya kita melakukan sesuatu karena menginginkan imbalan atau pujian, menghindari hukuman dan rasa tidak nyaman. Motivasi manusia yang terbaik adalah :untuk menjadi orang yang mereka inginkan dan menghargai diri sendiri dengan nilai-nilai yang mereka percaya. Motivasi inilah yang sangat kuat karena dilakukan dengan kesadaran diri tanpa adanya suatu paksaan apapun.

4. Memahami 5 Kebutuhan Dasar Manusia

Sebagai seorang pendidik, kita hendaklah mengetahui dengan baik segala kebutuhan anak didik kita. Peran kita sebagai guru harus jeli melihat karakteristik anak didik kita yang berbeda-beda. 

Kebutuhan mereka harus kita fasilitasi dengan baik. Jika mereka merasa diperhatikan dan dicukupi kebutuhannya, maka mereka akan merasa nyaman dan bahagia dalam belajar. Adapun 5 Kebutuhan Dasar Manusia itu adalah :

  -Kebutuhan bertahan hidup (survival)

- Kasih sayang dan rasa diterima (love and belonging)

- Kebebasan (freedom)

- Kesenangan (fun)

- Penguasaan (power)

5. Penerapan Praktik Segitiga Restitusi

Segitiga Restitusi adalah : proses menciptakan kondisi bagi murid untuk memperbaiki kesalahan mereka, sehingga mereka bisa kembali pada kelompok mereka, dengan karakter yang lebih kuat (Gossen; 2004 dalam LMS Guru Penggerak Modul 1.4 Budaya Positif 2021). 

Ada 3 langkah yang harus ditempuh dalam menjalankan Praktik Segitiga Restitusi. Langkah-langlah tersebut saling berkaitan 1 dengan lainnya. Adapun 3 langkah dari penerapan Praktik Segitiga Restitusi adalah:

    1. Menstabilkan identitas

    2. Validasi tindakan yang salah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun