Mohon tunggu...
Nur Laila Latifah
Nur Laila Latifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mencoba dan Bisa

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Ajak Si Kecil Bermain Bersama Ayah dan Bunda

9 Juni 2024   16:30 Diperbarui: 10 Juni 2024   11:12 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Bermain adalah aktivitas yang digandrungi oleh anak usia dini. Bermain juga dapat membantu proses perkembangan anak secara optimal dalam berbagai aspek. Saat bermain, anak akan mengenal lingkungan sekitarnya, berinteraksi dengan temannya, bahkan juga dapat meningkatkan kemampuan bahasa dan kognitif anak. 

Anak-anak sering cepat merasa bosan saat melakukan suatu aktivitas. ketika bermain pun mereka juga mudah merasa jenuh dan ingin berganti mainan. Maka, Ayah dan Bunda perlu menyediakan ruang dan fasilitas bagi anak untuk bermain seperti mobil-mobilan, boneka, lego, dan lainnya.

Hal itu lebih baik daripada membiasakan anak dengan bermain gadget. Sebelum anak mengalami kecanduan gadget, Ayah dan Bunda dapat menyibukkan dengan permainan anak seusianya. Tentunya dengan bimbingan dan pengawasan orang tua. Namun, tidak bisa dipungkiri, untuk memenuhi kebutuhan finansial, banyak orang tua yang sibuk dengan pekerjaannya dan menitipkan anak mereka ke day care atau pengasuh pribadi di rumah. Meskipun mencari sumber penghasilan itu penting, anak-anak juga membutuhkan kehadiran sosok Ayah dan Bunda dalam bermainnya.

Menurut (Wiwik Pratiwi, 2017), Docket dan Fleer berpendapat bahwa bermain merupakan kebutuhan bagi anak, karena melalui bermain, anak akan memperoleh pengetahuan yang dapat mengembangkan kemampuan dirinya.

Dalam bermain, anak dapat belajar hal-hal yang belum mereka ketahui. Saat bermain, anak belajar menyelesaikan masalah, sabar dalam menunggu antrian, mengetahui adanya peraturan, bersiap menerima resiko kekalahan dalam bermain, memberi dunia khayal, bersosialisasi, memperluas minat dan bakat, serta masih banyak lagi.

Selain permainan yang dibeli di toko, Ayah dan Bunda juga bisa menciptakan permainan sendiri bersama anak. Pada zaman sekarang ini, banyak video edukasi di berbagai media sosial tentang ide-ide bermain si kecil sesuai dengan usianya. Ayah dan Bunda dapat menggunakan bahan-bahan sederhana untuk dirubah menjadi mainan yang tak kalah asyik dengan mainan toko mereka.

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menstimulasi anak. Salah satunya dengan Sensory Water Play. Bunda bisa mendudukkan si kecil di meja makannya. Tuangkan air secukupnya di atas meja makan anak. Agar menarik, Bunda dapat meneteskan sedikit pewarna makanan pada air. Arahkan tangan si kecil untuk memercikkan air dengan memukul pelan meja. Lalu, beri si kecil kesempatan untuk melakukannya sendiri. Beberapa saat kemudian, masukkan bongkahan kecil es batu untuk mendinginkan air dan anak akan merasakan perubahan suhu pada air.

Meskipun terlihat sepele bagi orang dewasa, tetapi hal ini merupakan pengalaman baru bagi anak. Sensory Water Play ini dapat menstimulasi indera peraba, mengenalkan tekstur, dan perubahan suhu pada anak.

Selain itu, Ayah dan Bunda dapat melatih motorik halus anak dengan menarik tali pita dari sela lubang ceting nasi, menarik sendok yang ditempel di meja dengan solasi, mengambil potongan sponge mini dari dalam pengocok telur, mencari benda yang ada di nampan berisi beras, dan masih banyak lagi permainan sederhana yang bisa dicoba.  


Kegiatan bermain di atas dapat melatih fokus anak, kekuatan tangan, problem solving, dan koordinasi mata. Permainan-permainan sederhana ini mudah didapatkan dan bisa mempengaruhi kecerdasan kognitif anak. Tidak harus menggunakan permainan mahal, barang-barang di sekitar kita pun bisa dimanfaatkan menjadi benda-benda ajaib untuk anak. Ayah dan Bunda, mari luangkan waktu bersama si kecil untuk membantu perkembangan potensinya sejak dini.

Nama                         : Nur Laila Latifah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun