Mohon tunggu...
Laila Khoirunisa
Laila Khoirunisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Travelling

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hakikat Pengembangan Kurikulum

12 Januari 2025   13:05 Diperbarui: 12 Januari 2025   11:09 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Efektifitas yaitu sejauh mana perencanaan kurikulum dapat dicapai sesuai dengan keinginan yang telah ditentukan. Dalam proses pendidikan, efektifitasnya dapat dilihat dari dua sisi. Pertama, Efektifitas mengajar pendidik berkaitan dengan sejauh mana kegiatan belajar mengajar yang telah direncanakan dapat dilaksanakan dengan baik. Kedua, efektivitas belajar peserta didik, berkaitan dengan sejauh mana tujuan-tujuan pelajaran yang diinginkan telah dicapai melalui kegiatan belajar mengajar yang telah dilaksanakan. Efektifitas belajar mengajar dalam dunia pendidikan mempunyai keterkaitan erat antara pendidik dan peserta didik. Kepincangan salah satunya akan membuat terhambatnya pencapaian tujuan pendidikan atau efektivitas proses belajar mengajar tidak tercapai. Faktor pendidik dan peserta didik serta perangkat-perangkat lainnya yang bersifat operasional, sangat penting dalam proses pendidikan atau perkembangan kurikulum (Darajat, 1996:126). 

3. Fleksibilitas 

Fleksibilitas berarti tidak kaku, ada semacam ruang gerak yang memberikan kebebasan dalam bertindak. Di dalam kurikulum, fleksibilitas dibagi menjadi dua macam. Pertama, fleksibilitas dalam memilih program pendidikan. Yaitu, bentuk pengadaan program-program pilihan yang dapat berbentuk jurusan, program spesialisasi, atau program- program pendidikan keterampilan yang dapat dipilih oleh peserta didik atas dasar kemampuan dan minatnya. Kedua, dalam pengembangan program pengajaran. Yaitu dalam bentuk memberikan kesempatan kepada para pendidik dalam mengembangkan sendiri program- program pengajaran dengan berpatok pada tujuan dan bahan pengajaran dalam kurikulum yang masih bersifat umum. 

4. Efisiensi 

Efisiensi yaitu mengusahakan agar dalam pengembangan kurikulum dapat menggunakan waktu, biaya, dan sumber-sumber lain yang ada secara optimal, cermat dan tepat sehingga hasilnya memadai. efisiensi berhubungan dengan perbandingan antara tenaga, waktu, dan biaya yang dikeluarkan dengan hasil yang diperoleh. Kurikulum dikatakan memiliki tingkat efisiensi yang tinggi apabila dengan sarana, biaya yang minimal dan waktu yang terbatas dapat memperoleh hasil yang maksimal. Betapa bagus dan idealnya suatu kurikulum, manakala menuntut peralatan, sarana dan prasarana yang sangat khusus serta mahal pula harganya, maka kurikulum itu tidak praktis dan sukar untuk dilaksanakan. Kurikulum harus dirancang untuk dapat digunakan dalam segala keterbatasan.

5.Kontinuitas 

Prinsip ini mengandung pengertian bahwa perlu dijaga saling keterkaitan dan kesinambungan antara materi pelajaran pada berbagai jenjang dan jenis program pendidikan. Dalam penyusunan materi pelajaran perlu dijaga agar apa yang diperlukan untuk mempelajari suatu materi pelajaran pada jenjang yang lebih tinggi telah diberikan dan dikuasai oleh siswa pada waktu mereka berada pada jenjang sebelumnya. Prinsip ini sangat penting bukan hanya untuk menjaga agar tidak terjadi pengulangan-pengulangan materi pelajaran yang memungkinkan program pengajaran tidak efektif dan efisien, akan tetapi juga untuk keberhasilan siswa dalam menguasai materi pelajaran pada jenjang pendidikan tertentu. Untuk menjaga agar prinsip kontinuitas itu berjalan, maka perlu ada kerja sama antara pengembang kurikulum pada setiap jenjang pendidikan, misalkan para pengembang pendidikan pada jenjang sekolah dasar, jenjang SLTP, jenjang SLTA, dan bahkan dengan para pengembang kurikulum di perguruan tinggi. 

TUJUAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

adalah sebagai acuan untuk mengembangkan pembelajaran dalam mencapai pendidikan yang bermutu dengan standar yang jelas, target yang terukur dan budaya yang akan dicapai.Tujuan kurikulum pada hakekatnya adalah tujuan dari setiap program pendidikan yang akan diberikan kepada anak didik. Seperti dalam tujuan pengembangan Kurikulum 2013 adalah membentuk insan yang berbudi luhur. Selain penguatan akademik, Kurikulum 2013 juga menitik beratkan pada pembentukan karakter unggul seperti produktif, inovatif, dan afektif yang terjadi melalui penguatan sikap dan keterampilan, Selanjutnya tujuan Kurikulum Merdeka, yaitu mengembangkan potensi peserta didik. Kurikulum Merdeka dibuat dengan sederhana dan fleksibel sehingga pembelajaran akan lebih mendalam. Selain itu, kurikulum merdeka juga berfokus pada materi esensial dan pengembangan kompetensi peserta didik pada fasenya. Kurikulum juga membuat siswa mengerti sistem pendidikan yang diterapkan, sehingga siswa dapat memutuskan pendidikan yang ia inginkan di jenjang selanjutnya. 

PERAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

Pengembangan kurikulum memiliki berbagai peran antara lain: 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun