Mohon tunggu...
Laila Khoirunisa
Laila Khoirunisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Travelling

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hakikat Pengembangan Kurikulum

12 Januari 2025   13:05 Diperbarui: 12 Januari 2025   11:09 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PENDAHULUAN

Artikel ini menjelaskan mengenai Hakikat pengembangan kurikulum, mencakup fleksibilitas untuk menyesuaikan perubahan dalam masyarakat dan dunia pendidikan. Kurikulum harus dapat berkembang dan beradaptasi dengan perkembangan baru, termasuk kemajuan perkembangan zaman dan ilmu pengetahuan. Kurikulum seharusnya dirancang dengan memperhatikan kebutuhan dan karakteristik peserta didik. Pembelajaran harus bersifat inklusif dan dapat diadaptasi untuk memenuhi gaya belajar yang berbeda. Dalam artikel ini, kita akan membahas mengenai Hakikat pengembangan kurikulum, Prinsip-prinsip, tujuan dan Peran pengembangan kurikulum. Evaluasi berkelanjutan harus menjadi bagian integral dari pengembangan kurikulum. Melalui proses evaluasi, kurikulum dapat diperbaiki dan disesuaikan untuk mencapai hasil pembelajaran yang optimal.

PEMBAHASAAN

Kurikulum merupakan satu komponen yang memiliki peran penting dalam sistem pendidikan. Di dalamnya tidak hanya mengandung rumusan tujuan yang harus dicapai, tetapi juga pemahaman tentang pengalaman belajar yang harus dimiliki setiap peserta didik. Begitu pentingnya fungsi dan peran kurikulum dalam menentukan keberhasilan pendidikan, karena itu kurikulum harus dikembangkan dengan fondasi yang kuat. Pengembangan kurikulum pada hakikatnya adalah proses penyusunan rencana tentang isi dan bahan pelajaran yang harus dipelajari serta bagaimana cara mempelajarinya. Namun demikian, persoalan mengembangkan kurikulum bukan merupakan hal yang sederhana dan mudah. Menentukan isi atau muatan kurikulum harus berawal dari visi, misi, serta tujuan yang ingin dicapai, sedangkan menentukan tujuan yang ingin dicapai erat kaitannya dengan persoalan sistem nilai dan kebutuhan masyarakat.

Seller dan Miller dalam Sanjaya (2010: 32) mengemukakan bahwa proses perkembangan kurikulum adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan secara terus menerus. Seller berpendapat bahwa pengembangan kurikulum merupakan siklus yang dimulai dari menentukan orientasi kurikulum yang berupa kebijakan-kebijakan umum seperti arah dan tujuan pendidikan, pandangan tentang hakikat belajar dan peserta didik, Kemudian, dikembangkanlah kurikulum yang dirancang untuk menjadi acuan pembelajaran. Kurikulum yang telah dikembangkan ini diimplementasikan dalam pembelajaran dan setelah itu dievaluasi. Hasil evaluasi penerapan kurikulum tadi dijadikan masukan untuk menentukan orientasi,hingga membentuk siklus. Dengan demikian, maka pengembangan kurikulum memiliki dua sisi yang sama pentingnya, sisi kurikulum sebagai pedoman yang kemudian membentuk kurikulum tertulis dan sisi kurikulum sebagai implementasi (Sanjaya: 2010: 33). 

Kurikulum pendidikan juga berubah seiring berjalannya waktu untuk memenuhi kebutuhan dan karakteristik siswa. Untuk menjadikan siswa sebagai pusat pendidikan, pengembangan kurikulum harus mempertimbangkan kebutuhan, pendapat, pengalaman hasil belajar, dan kepentingan siswa. Kurikulum pendidikan Indonesia telah berubah beberapa kali. Ini dimulai sebagai Kurikulum Rentjana Pembelajaran pada tahun 1947, dan pada tahun berikutnya berubah menjadi Kurikulum Merdeka. Perubahan tersebut terjadi pada tahun 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, 2004, 2006, 2013, 2019, dan 2022 Cholilah et al., 2023.

PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM 

Agar kurikulum dapat berfungsi sebagai pedoman dalam penyelenggaraan pendidikan, maka ada sejumlah prinsip dalam proses pengembangannya. Di bawah ini akan diuraikan prinsip-prinsip umum dalam pengembangan kurikulum

1. Relevansi

Relevansi yaitu kedekatan hubungan dengan apa yang terjadi. Apabila dikaitkan dengan pendidikan, berarti perlunya kesesuaian antara program pendidikan dengan tuntutan kehidupan masyarakat. Pendidikan dikatakan relevan bila hasil yang diperoleh akan berguna bagi kehidupan seseorang. 

2. Efektifitas 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun