Mohon tunggu...
Laila Fitriatur R
Laila Fitriatur R Mohon Tunggu... Lainnya - IAIN PONOROGO

Sedang berkuliah di S1 IAIN PONOROGO

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penerapan Teori Psikologi dalam Pengelolaan Kelas yang Inklusif

3 Desember 2024   22:04 Diperbarui: 3 Desember 2024   22:09 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelas inklusif adalah lingkungan pembelajaran yang dirancang untuk mengakomodasi keragaman siswa, baik dari segi kemampuan akademik, kebutuhan khusus, maupun latar belakang budaya. Pendekatan ini menuntut pendidik untuk memahami kebutuhan individual siswa dan menciptakan strategi pengajaran yang fleksibel. Dalam hal ini, teori psikologi pendidikan, seperti teori perkembangan kognitif Jean Piaget dan teori zona perkembangan proksimal Lev Vygotsky, menjadi landasan penting untuk merancang pembelajaran yang sesuai dengan tingkat kemampuan dan kebutuhan siswa.

Penerapan teori psikologi dalam kelas inklusif melibatkan pemahaman tentang cara siswa belajar dan berkembang. Sebagai contoh, teori multiple intelligences Howard Gardner mendorong guru untuk merancang aktivitas pembelajaran yang beragam, seperti visual, kinestetik, atau musikal, sehingga setiap siswa memiliki kesempatan untuk belajar sesuai gaya belajarnya. Selain itu, teori motivasi Abraham Maslow membantu guru memastikan bahwa kebutuhan dasar siswa, seperti rasa aman dan dihargai, terpenuhi sebelum mereka dapat fokus pada pembelajaran akademik.

Manfaat dari pengelolaan kelas berbasis teori psikologi adalah terciptanya lingkungan belajar yang mendukung semua siswa untuk berkembang secara optimal. Guru tidak hanya membantu siswa mengatasi hambatan belajar, tetapi juga meningkatkan kepercayaan diri dan kemandirian mereka. Dengan penerapan teori-teori ini, kelas inklusif dapat menjadi ruang yang adil dan kondusif, di mana setiap siswa merasa diterima dan mampu mencapai potensi terbaiknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun