Mohon tunggu...
Laila Dzuhria
Laila Dzuhria Mohon Tunggu... Penulis - Parenting and Family Bloger

Ibu dua orang putra ini hobi sekali menulis sejak duduk di bangku sekolah dasar. Namun, setelah kelahiran putra keduanya ia lebih menekuni dan fokus pada dunia pengasuhan dan keluarga. Tulisan-tulisan ini ia tuang atas ilmu yang telah didapatkan dari ahli dan berhasil diterapkan pada buah hati, sehingga ia tuangkan kembali melalui aksara untuk berbagi ilmu kepada parent lainnya. Semoga tulisan dalam blog ini dapat membantu parent pembelajar, ya.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Tamasya ala Keluargaku dengan KAI Commuter: Murah, Cepat, Aman, dan Nyaman

30 Agustus 2023   11:35 Diperbarui: 30 Agustus 2023   11:42 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa bulan belakangan ini, aku sering sekali mengajak tamasya kedua putraku menggunakan KAI Commuter. Kami pergi kemana pun arah yang kami tuju, menggunakan KAI Commuter. Suatu saat aku dan kedua putraku ingin pergi mengunjungi rumah saudara yang berada di Cikarang. Kami menunggu KAI Commuter dari Stasiun Bojong Gede menuju Stasiun Cikarang. Tetapi, kami harus transit terlebih dahulu di Stasiun Manggarai, setelah itu kami melanjutkan perjalanan menuju Stasiun Cikarang dengan KAI Commuter.

Manfaat Mengajak Tamasya Buah Hati dengan KAI Commuter

 

Mengapa aku senang sekali mengajak buah hati tercinta menggunakan KAI Commuter? Padahal kalau dipikir, membawa anak itu repot, lho, kalau menggunakan moda transportasi umum, lebih nyaman menggunakan kendaraan pribadi. Tapi, menurut aku, dengan menggunakan moda transportasi umum, aku bisa membantu mengurangi polusi-polusi yang bertebaran di udara, aku juga bisa mempersingkat waktu, tidak bermacat-macat ria disatu titik, dan yang paling penting, aku bisa mengajarkan buah hati tercinta untuk melek teknologi transportasi.

Iya, teknologi transportasi. Kerta Api Indonesia saat ini, sudah tidak sekuno jaman dahulu, lho. Sudah tidak menggunakan karcis lagi, cukup menempelkan kartu commuter yang kita miliki ke tempat yang disediakan dengan mesin, lalu kami bisa masuk dan menikmati nyamannya KAI Commuter. Disamping itu kereta sekarang  sudah tidak menggunakan AC alam lagi, tetapi menggunakan air conditioner sesungguhnya. Sehingga kita akan merasakan kenyamanan saat berada di dalamnya. Menurutku dengan mengajak tamasya si kecil menggunakan KAI commuter, dapat menambah wawasannya, untuk memperkenalkan bagian-bagian kereta, jenis-jenis profesi, tata tertib ketika menggunakan transportasi umum, dan sebagainya.

Kebersihan di Stasiun

 Stasiun-stasiun tempat pemberhentian pun sudah tidak kumuh lagi, jelas terlihat pemeliharaannya oleh pemerintah. Seperti beberapa waktu lalu ketika aku hendak membuang air kecil, toilet yang aku kunjungi terlihat bersih, rapi, dan nyaman. Tidak ada air yang menggenang, tidak ada becek bekas sol sepatu khalayak yang membuat lantai menjadi cokelat.

Saat aku menjajaki kaki di sana terlihat seorang petugas kebersihan yang sedang membersihkan toilet dan memeriksa ketersediaan tisu toiletnya. Bau pesing pun sudah tidak tercium lagi, karena di toilet stasiun, sudah menggunakan pewangi ruangan dan dibersihkan secara berkala.

Jika melihat sekeliling sekitar stasiun pun sudah tidak ada lagi sampah-sampah yang berserakan, banyak tempat sampah yang tersedia, sehingga kita sebagai penumpang harus sadar untuk membuang sampah pada tempatnya. Meskipun ada petugas yang akan membersihkan jika sesekali ada sampah yang berserakan, tetapi alangkah baiknya jika semua memiliki kesadaran untuk menjaga kebersihan bersama.

Murah, Cepat, Aman, dan Nyaman

Ketika aku berpergian menggunakan KAI Commuter, yang aku rasakan murah, cepat, aman, dan nyaman.  Mengapa? Aku kasih tahu ya, mengapa KAI Commuter membuatku merasakan empat hal di atas,

  • Murah: Tentu harga yang diberikan oleh KAI Commuter sangat terjangkau. Ketika aku pergi bersama keluargaku menuju Cikarang, ongkos yang kami keluarkan hanyalah Rp16000 per orang atau jika jarak dekat hanya sekitar Rp3000-Rp8000 saja, semua itu tergantung jarak, ya.
  • Cepat: Banyangkan jika kita menggunakan kendaraan pribadi, dari Bogor menuju Cikarang, hemm berapa banyak waktu yang terbuang? Belum lagi, macetnya, panasnya? Ya, karena kami hanya menggunakan kuda besi saja, pasti akan terasa teriknya akibat sinar matahari yang membakar kulitku dan anak-anak. Dengan menggunakan KAI Commuter, waktu yang ditempuh dari Bogor menuju Cikarang hanyalah 2 jam. Menurutku ini cukup cepat. Tidak memakan waktu yang lama untuk menempuh jarak yang cukup jauh.
  • Aman: Aku juga merasakan aman ketika menggunakan KAI Commuter, karena ketika berpergian jarak jauh dengan dua anak, menggunakan kuda besi, pastilah sulit, dan banyak rintangan. Sehingga, ketika kami menggunakan KAI Commuter, kami merasa aman dan anak-anak juga bisa duduk di atas kursi empuk KAI Commuter dengan nyaman. Tidak hanya itu, petugas KAI Commuter pun, kerap kali berwara-wari untuk memastikan keadaan aman dan kondusif, sehingga kita merasa terlindungi.
  • Nyaman: Aku merasa nyaman sekali ketika berpergian dengan KAI Commuter, baik seorang diri atau bersama dua putraku yang sangat antusias dengan moda trasnportasi umum, terutama Kereta. Saat ini, ketika kita menaiki Kereta Api Indonesia, tidak ada lagi pengamen yang menjual suara-suara emas mereka, tidak ada lagi orang yang berjualan, bahkan untuk makan dan minum di dalam kereta saja, sudah tidak diperbolehkan. Eitss, kita juga tidak boleh membuang sampah sembarangan, membawa senjata tajam, membawa makanan yang beraroma menyengat, lho.  

  • Belum lagi, Kereta Api Indonesia memiliki dua gerbong wanita, yang terdiri dari gerbong bagian depan dan gerbong bagian belakang. Bangku prioritas, yang diperuntukkan wanita hamil, ibu membawa anak, lansia, dan penyitas disabilitas. Sehingga kami merasa ada perhatian dari pihak Kerteta Api Indonesia untuk penumpang seperti kami.

Perjalanan menuju Stasiun Cikarang. Foto: Dokumen Pribadi.
Perjalanan menuju Stasiun Cikarang. Foto: Dokumen Pribadi.

Kisah Seorang Petugas KAI

 

Sabtu, 26 Agustus 2023 lalu, aku dan anak-anak hendak pulang ke rumah dari Pasar Festifal, Kuningan, Jakarta Selatan. Kami menaiki kereta dari Stasiun Manggarai menuju Stasiun Bojong Gede. Tentu aku mencari gerbong yang sedikit lengang agar anak-anak bisa duduk. Dapatlah kami di gerbong 9, untungnya masih ada dua ruang kosong dibagian bangku prioritas. Tetapi, di sana sudah terisi oleh seorang lelaki muda kisaran usia 20 tahunan, yang sedang asik bermain hp.

Pikirku saat itu, ketika anak-anak sudah duduk, ia akan berdiri dan memberiku bangkunya. Tetapi, tidak! Hingga akhirnya tiba di Stasiun Depok, banyak penumpang yang memasuki gerbong 9, bahkan ada ibu-ibu yang menggendong bayinya. Namun, si laki-laki muda ini, tidak berdiri juga. Geram sih, tapi untungnya, petugas Kereta Api Indonesia, dengan sigap dan sopan meminta anak muda itu berdiri memberi duduk untuk sang ibu yang menggendong bayinya.

Aku salut, dengan petugas-petugas KAI, berani menegur penumpang yang memang kurang peka dengan tata tertib Kereta Api. Mereka berani mengingatkan dengan sopan, sehingga kami para penumpang dapat menikmati perjalanan menggunakan KAI Commuter dengan aman dan nyaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun