Rembang — Program pengelolaan diabetes berbasis transformasi pola hidup sehat yang diberi nama “SCBD” (Sehat Cerdas Bebas Diabetes) mendapatkan sambutan yang baik dari masyarakat Kecamatan Rembang. Seiring dengan meningkatnya prevalensi diabetes di wilayah tersebut, program ini hadir sebagai upaya serius untuk mengendalikan serta menurunkan risiko penyakit diabetes. Program ini dikelola dengan dukungan dari Puskesmas setempat, yang terus mengedukasi warga tentang pentingnya perubahan gaya hidup untuk mencegah dan mengelola diabetes.
Berdasarkan data dari Profil Puskesmas Rembang, jumlah kasus diabetes menunjukkan peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Faktor gaya hidup, pola makan tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, serta stres yang berlebihan diyakini menjadi faktor utama penyebab diabetes di kalangan masyarakat. Riset menunjukkan bahwa angka diabetes tidak hanya ditemukan pada kalangan dewasa, namun juga mulai menyerang kelompok usia yang lebih muda. Program transformasi pola hidup sehat ini didesain untuk menyasar seluruh lapisan masyarakat, dari anak-anak hingga lansia. Edukasi diberikan dengan harapan bahwa masyarakat memahami pentingnya perubahan gaya hidup dan mampu melakukan pencegahan sejak dini.
Pendekatan Komprehensif: Edukasi, Diet Sehat, dan Aktivitas Fisik Teratur
Program pengelolaan diabetes di Kecamatan Rembang menekankan tiga elemen utama: edukasi, diet sehat, dan aktivitas fisik teratur. Melalui pendekatan ini, warga diajak untuk mengenali risiko diabetes, memahami cara pencegahannya, serta menerapkan pola hidup sehat yang berkelanjutan.
1. Edukasi dan Konseling Kesehatan
Program edukasi ini diberikan melalui berbagai metode, termasuk sosialisasi dan konseling pribadi. Informasi mengenai gejala, penyebab, serta cara mencegah diabetes disampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh masyarakat dan menggunakan media yang menarik. Selain itu, tim kesehatan juga menambahkan berbagai informasi dasar tentang diabetes, sehingga masyarakat dapat mengetahui apa yang perlu dilakukan jika terdapat gejala-gejala awal.
2. Diet Sehat
Salah satu fokus utama program ini adalah memperbaiki pola makan masyarakat. Masyarakat dari mulai anak-anak hingga lansia didorong untuk mengurangi konsumsi gula dan karbohidrat sederhana, serta menggantinya dengan makanan tinggi serat, protein, dan vitamin.
3. Aktivitas Fisik Rutin
Selain diet, aktivitas fisik menjadi kunci dalam pengelolaan diabetes. Program ini memotivasi masyarakat untuk melakukan olahraga ringan, seperti jalan kaki atau bersepeda, setidaknya 30 menit per hari. Di Puskesmas Rembang, setiap satu bulan sekali diadakan posbindu karyawan yang didalamnya terdapat kegiatan rock port dan senam sebagai bentuk aktivitas fisik. Terdapat juga kegiatan prolanis yang dilaksanakan secara rutin dan terintegrasi sehingga kondisi para peserta dapat dipantau secara berkala. Menurut Bapak Muhdin selaku pemegang program PTM di Puskesmas Rembang, “Olahraga adalah cara efektif untuk menurunkan kadar gula darah sekaligus menjaga kebugaran tubuh. Dengan adanya olahraga bersama, diharapkan masyarakat dapat saling mendukung dalam menjalani gaya hidup sehat.”
Komitmen masyarakat dalam menjaga kesehatan terlihat semakin meningkat. Kesadaran akan pentingnya pola hidup sehat mulai tumbuh di tengah-tengah masyarakat. Hal tersebut dapat terlihat dari banyaknya individu yang mulai mempraktikkan pola makan sehat. Program pengelolaan diabetes berbasis pola hidup sehat di Kecamatan Rembang ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi wilayah lain dalam mengatasi masalah diabetes. Dengan mengedepankan edukasi dan pencegahan, masyarakat dapat lebih mandiri dalam menjaga kesehatannya.
Dengan semangat transformasi pola hidup sehat, Kecamatan Rembang bertekad untuk mewujudkan lingkungan yang lebih sehat dan bebas dari risiko PTM, terutama diabetes. Melalui perubahan kecil yang dimulai dari setiap individu, diharapkan masyarakat Rembang mampu menginspirasi wilayah lain dalam menciptakan kehidupan yang lebih sehat dan berkualitas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H