Mohon tunggu...
Laila ayusftri
Laila ayusftri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi uin jkt/FDIKOM/pengembangan masyarakatislam

Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mempertahankan dan Meningkatkan Iman

1 November 2024   09:05 Diperbarui: 1 November 2024   10:17 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pengalaman Spiritual: Menghadiri majelis ilmu, berdzikir, atau berdoa dengan khusyuk dapat menciptakan pengalaman spiritual yang mendalam, memperkuat rasa iman, dan memberikan ketenangan hati.

Amal dan Sedekah: Melakukan kebaikan, beramal, dan bersedekah dapat meningkatkan iman. Aktivitas ini tidak hanya bermanfaat bagi orang lain tetapi juga memperkuat rasa syukur dan keikhlasan.

Menghadapi Ujian dengan Sabar: Setiap cobaan dan tantangan dapat menjadi sarana untuk meningkatkan iman. Menghadapi ujian dengan sabar dan tawakal akan menambah kedekatan kepada Allah.

Menjauhi perbuatan maksiat karna maksiat merujuk pada perbuatan yang melanggar perintah Allah dan ajaran agama, yang dapat menodai iman dan mengurangi pahala. Sebuah Contoh Perbuatan seperti berbohong, mencuri, zina, dan mengonsumsi alkohol termasuk dalam kategori maksiat.

Daftar Pustaka

Generasi, M., Berlandaskan, Y., & Amal, D. (2024). Center of Knowledge : Jurnal Pendidikan Dan Pengabdian Masyarakat Volume 4 Nomor 2 Agustus 2024, 4, 29–37.

Mustofa, A. H. (2020). Peningkatan Iman Dan Moral Anak Melalui Pembelajaran Aqidah Akhlaq. Al-Iman: Jurnal Keislaman Dan Kemasyarakatan, 4(1), 72. Retrieved from http://ejournal.kopertais4.or.id/madura/index.php/aliman/article/download/3821/2765/10714

Suryani, I., Ma’tsum, H., Santi, N., & Manik, M. (2021). Rukun Iman dalam Pembelajaran Aqidah Akhlak. Islam & Contemporary Issues, 1(1), 45–52. https://doi.org/10.57251/ici.v1i1.7

Wan, N. M. S. N. (2015). Konsep Bertambah Dan Berkurang Iman Menurut Perspektif Islam. Jurnal Islam Dan Masyarakat Kontemporari, (9), 181–191.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun