Mohon tunggu...
Laila Syahdan
Laila Syahdan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pecinta senja

Alam membuat kita mengerti bagaimana dunia ini berjalan, dan kita harus sering berinteraksi dengannya

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Agustiar - Edy Pikat Pemilih Muda dengan Program Unggulan

23 Oktober 2024   14:53 Diperbarui: 23 Oktober 2024   15:29 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Agustiar-Edy/Foto: kalteng.tribunnews.com

Agustiar - Edy memiliki program unggulan yang begitu menyita perhatian para pemilih muda. Ini pertanda baik bagi pasangan yang satu ini, karena sejatinya para anak muda tersebut merupakan kekuatan yang akan menopang kemajuan Kalteng di masa depan. 

Sehingga keberadaannya tidak bisa diabaikan. Dan Agustiar - Edy -lah yang berhasil mendapatkan hati mereka, jika melihat dari program yang ditawarkan di lapangan.

Pemilih muda Kalteng berdasakan pada data Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kalteng mencapai 60%. "Yakni jumlah pemilih dari generasi Z (lahir 1997-2012) mencapai 24,7 %, dan generasi milenial atau generasi Y (lahir 1981-1996) mencapai 36,5 %." Tentu ini menjadi amunisi dan dorongan tersendiri bagi pasangan Agustiar -- Edy untuk lebih aktif lagi mensosialisasikan program-program unggulannya.  

Dan Kartu Huma Betang Sejahtera, merupakan sebuah hal yang menarik banyak pemilih muda. Pasangan Agustiar - Edy memberikan peluang untuk mengakses pendidikan lebih terjangakau dan bahkan gratis sampai di tingkat bangku kuliah. Sebuah tawaran yang sangat menggugah semangat dan harapan generasi muda di era yang semakin kompetitif dewasa ini.

Program yang Mengesankan

Pada konteks pendidikan, program di atas memiliki daya tarik yang luar biasa. Pendidikan adalah kunci untuk membuka peluang, dan bagi banyak anak muda, biaya pendidikan yang tinggi sering kali menjadi penghalang. 

Dengan adanya "Kartu Huma Betang Sejahtera," akses terhadap pendidikan yang lebih baik menjadi lebih nyata. Anak muda tidak hanya bisa mengejar impian akademis mereka tanpa dibebani masalah finansial, tetapi juga bisa meraih potensi maksimal mereka. Ini merupakan langkah yang sangat strategis, karena pendidikan yang berkualitas akan menciptakan generasi yang lebih cerdas dan terampil, siap menghadapi tantangan di dunia kerja.

Keberanian pasangan Agustiar - Edy untuk memberikan pendidikan gratis hingga tingkat strata 1 menunjukkan komitmen mereka terhadap pembangunan sumber daya manusia. Ini bukan hanya tentang memberikan akses pendidikan, tetapi juga tentang menciptakan lingkungan di mana anak muda bisa berkembang. 

Dengan dukungan penuh untuk pendidikan, mereka berpotensi mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan kualitas tenaga kerja di masa depan. Anak muda yang terdidik adalah aset berharga bagi bangsa, dan visi ini sangat sejalan dengan harapan banyak orang tua yang ingin melihat anak-anak mereka sukses.

Di samping itu, program ini juga menciptakan rasa memiliki di kalangan anak muda. Ketika mereka merasa diperhatikan dan didukung, rasa keterlibatan dalam proses politik pun meningkat. 

Program ini bukan sekadar janji manis; ia menciptakan sebuah gerakan di mana generasi muda merasa bahwa masa depan mereka diperjuangkan. Ini menciptakan ikatan emosional yang kuat antara pasangan Agustiar - Edy dan pemilih muda, yang menjadi faktor penting dalam mobilisasi suara.

Selain itu, keberadaan "Kartu Huma Betang Sejahtera" juga berpotensi mendorong kreativitas dan inovasi di kalangan anak muda. Dengan pendidikan yang terjangkau, mereka akan lebih berani mengambil risiko dalam mengejar karier di bidang yang mereka cintai, termasuk di sektor-sektor yang mungkin kurang diminati sebelumnya.

 Hal ini bisa membuka peluang bagi pengembangan industri kreatif, teknologi, dan berbagai sektor lainnya yang sangat dibutuhkan di era modern ini.

Tentu, tantangan dalam implementasi program ini juga perlu diperhatikan. Pasangan Agustiar - Edy harus memastikan bahwa kualitas pendidikan yang diberikan tetap terjaga.

 Pendidikan gratis bukan hanya soal menghilangkan biaya, tetapi juga soal menyediakan kurikulum yang relevan, pengajaran yang berkualitas, dan fasilitas yang memadai. Kualitas pendidikan yang baik akan menentukan keberhasilan program ini dalam jangka panjang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun