Kelompok Kerja Mahasiswa (KKM) UIN Malang melakukan sosialisasi pencegahan stunting di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Jombang. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 3 April 2024 dan diikuti oleh siswa-siswi kelas 5 dengan tujuan meningkatkan pemahaman mereka tentang stunting dan cara pencegahannya.
Stunting adalah kondisi gagal pertumbuhan pada anak yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis, terutama dalam masa pertumbuhan awal, biasanya dimulai sejak dalam kandungan hingga usia dua tahun. Hal ini mengakibatkan anak memiliki tinggi badan yang lebih pendek dari yang seharusnya sesuai dengan usianya. Stunting bisa memiliki dampak jangka panjang terhadap perkembangan fisik dan kognitif anak, serta dapat berdampak negatif pada kesehatan dan produktivitasnya di masa dewasa.
Dalam sosialisasi ini, KKM UIN Malang menjelaskan tentang faktor-faktor yang menyebabkan stunting, seperti kekurangan gizi, sanitasi yang buruk, dan pola asuh yang kurang tepat. Mereka juga memberikan tips pencegahan stunting, seperti:
- Memberikan makanan yang bergizi seimbang kepada anak sejak usia dini
- Memastikan anak mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama dan dilanjutkan dengan MPASI yang sehat hingga usia 2 tahun
- Menjaga kebersihan lingkungan dan sanitasi
- Memberikan stimulasi yang tepat kepada anak
Sosialisasi ini disambut dengan antusias oleh para siswa. Mereka terlihat aktif bertanya dan berdiskusi dengan anggota KKM UIN Malang.
"kami berterimakasih kepada mahasiswa KKM uin malang yang telah mengadakan sosialisai terkait stunting, kegiatan ini sangat bermanfaat bagi siswa" ujar salah satu guru MIN 1 Jombang.
Pencegahan stunting tak hanya disosialisasikan saja, namun juga direalisasikan dalam bentuk buka bersama menu sehat. Dikarenakan acara ini bertepatan pada bulan Ramadhan, sehingga mahasiswa KKM UIN Malang mengadakannya dalam kegiatan buka bersama.
Siswa-siswi kelas 5 membawa bekal makanan dengan menu sehat. Mereka membawa bermacam-macam buah dan susu sebagai nutrisi pelengkapnya. Setelah mendengar adzan maghrib, mereka membatalkan puasa dengan takjil buah kurma dan dilanjut dengan sholat maghrib berjamaah. Kemudian barulah mereka makan bekal yang telah dibawa. Mereka terlihat sangat lahap saat memakannya dan ternyata semua siswa-siswi kelas 5 menyukai makana menu sehat. Para guru pun juga ikut berbuka dengan makanan menu sehat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H