Risiko kerugian bisa datang kapan saja, dari bencana alam hingga kejadian tak terduga lainnya. Namun, bagi umat Muslim, perlindungan terbaik adalah yang tidak hanya melindungi aset, tetapi juga selaras dengan prinsip-prinsip syariah. Di sinilah asuransi kerugian syariah menjadi solusi yang tepat."
Dalam kehidupan yang penuh dengan ketidakpastian, umat manusia dihadapkan pada berbagai risiko yang dapat mengancam stabilitas keuangan dan aset. Mulai dari bencana alam, kebakaran, hingga kerugian usaha, risiko ini menuntut solusi perlindungan yang tidak hanya efektif tetapi juga sesuai dengan nilai-nilai yang diyakini, seperti larangan riba, gharar (ketidakpastian), dan maisir (spekulasi).
Asuransi kerugian syariah hadir sebagai jawaban atas kebutuhan ini. Dengan sistem berbasis prinsip ta'awun (tolong-menolong) dan akad tabarru' (hibah), asuransi syariah menawarkan solusi perlindungan yang tidak hanya halal tetapi juga membawa keberkahan. Dana yang dikumpulkan dari para peserta dikelola secara transparan dan digunakan untuk membantu sesama yang mengalami kerugian, sesuai dengan semangat solidaritas dalam Islam.
Selain itu, perkembangan industri keuangan syariah, termasuk asuransi, semakin pesat di tengah meningkatnya kesadaran umat Muslim akan pentingnya produk keuangan yang sesuai dengan syariat. Di Indonesia, negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, asuransi kerugian syariah menjadi salah satu produk yang semakin diminati. Hal ini didukung oleh regulasi yang mendukung serta inovasi dalam layanan yang memudahkan akses masyarakat.
Asuransi Umum (General Ansurance) adalah bentuk asuransi syariah yang memberikan perlindungan finansial kepada peserta takaful dalam menghadapi bencana atau kecelakaan harta benda milik peserta. Fokus utamanya memberikan layanan dan bantuan menyangkut asuransi di bidang kerugian.Â
Mekanisme operasional asuransi umum atau asuransi kerugian syariah yaitu setiap premi takaful yang diterima akan dimasukkan ke dalam rekening khusus, yaitu rekening yang diniatkan derma/tabarru' dan digunakan untuk membayar klaim kepada peserta apabila terjadi musibah atas harta benda atau peserta itu sendiri.
Adapun produk-produk dari asuransi kerugian syariah diantara-nya:
- Takaful Baituna adalah produk takaful yang melindungi rumah (apartement, kantor, toko) dari resiko kebakaran yang dilengkapi dengan perangkat perlindungan ekstra untuk sekeluarga.
- Takaful Surgaina adalah produk takaful yang memberikan perlindungan terhadap kerugian finansial dan santunan akibat kecelakaan yang diderita oleh peserta, yang mengakibatkan meninggal dunia, menderita cacat badan, dan juga biaya pemakaman peserta.
- Takaful Abror adalah produk takaful yang menggantikan kerugian atas kendaraan bermotor yang disebabkan musibah kecelakaan, pencurian serta tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga.
- Asuransi Motor Syariah Atau Takaful Ansor adalah produk takaful untuk sepeda motor atas resiko kehilangan dan kecelakaan dengan tambahan asuransi jiwa.
- Takaful Rekayasa adalah produk takaful yang mengganti kerugian atas kehilangan atau kerusakan dalam sebuah proyek rekayasa.
- Takaful Pengangkutan Kapal adalah produk takaful yang mengganti kerugian, kerusakan atau kehilangan obyek asuransi dalam pengangkutan dari tempat asal sampai ke tempat tujuan.
- Takaful Rangka Kapal adalah produk takaful yang mengganti kerugian atas resiko kehilangan atau kerusakan: rangka kapal dan atau mesinnya, feight (uang tambahan), disbursement selama dalam pengoperasian kapal tersebut.
- Takaful Surety Bond adalah asuransi yang menggantikan kerugian investor.
- Asuransi Kebakaran Syariah, polis Standar Asuransi Kebakaran Indonesia (PSAKI) mengganti kerugian atas kerusakan harta benda atau kepentingan yang diasuransikan akibat resiko yang ditimbulkan oleh musibah kebakaran, ledakan, petir, kejatuhan pesawat terbang dan asap yang berasal dari harta benda yang dipertanggungkan Polis.
Keunggulan dari Asuransi SyariahÂ
Sejak tahun 2011, asuransi syariah di Indonesia berkembang dengan sangat cepat. Ini ditunjukkan oleh munculnya berbagai perusahaan asuransi yang mulai menawarkan asuransi berdasarkan prinsip Islam.
Sampai saat ini, tren asuransi syariah masih terus berkembang. Kontribusi kotor asuransi syariah Indonesia mencapai Rp 11,55 triliun, meningkat sebesar 51,89% setiap tahun hingga Juni 2021, menurut penelitian AASI.
Asuransi syariah tidak mengandung riba atau bunga, berbeda dengan asuransi konvensional yang dianggap mengandung unsur riba. Perusahaan asuransi Syariah harus mengelola dana peserta dengan hati-hati dan secara terbuka.
Karena perusahaan asuransi syariah berinvestasi pada instrumen syariah yang potensinya lebih besar dibandingkan dengan instrumen konvensional, asuransi syariah juga memiliki potensi keuntungan yang lebih besar. Peserta dan perusahaan asuransi juga akan menikmati keuntungan dari investasi ini.
Sudah tidak dipungkiri lagi, Asuransi kerugian syariah memberikan solusi perlindungan finansial yang tidak hanya efektif tetapi juga sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Dengan berbasis pada nilai-nilai ta'awun (tolong-menolong) dan akad tabarru' (hibah), mekanisme ini menjamin transparansi serta keberkahan bagi semua pihak yang terlibat. Di Indonesia, perkembangan industri ini didukung oleh inovasi layanan dan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya keuangan syariah.Â
Mari kita bersama-sama mendukung perkembangan asuransi syariah dengan memilih produk-produk yang sesuai dengan nilai-nilai Islam. Lindungi masa depan Anda dan keluarga dengan solusi yang tidak hanya aman tetapi juga membawa keberkahan. Asuransi kerugian syariah, pilihan cerdas untuk hidup yang lebih tenang dan bermakna!
Sumber:
https://www.prudentialsyariah.co.id/id/pulse/article/kelebihan-asuransi-jiwa-syariah/
https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42736/1/NURUL%20ICHSAN-FEB.pdf
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
