Mohon tunggu...
Laila NurSalsabila
Laila NurSalsabila Mohon Tunggu... Seniman - Mahasiswa Institut Seni Indonesia Surakarta

hobi menarii

Selanjutnya

Tutup

Seni

Mengapresiasi Pertunjukan Gelar Tari di Taman Budaya Jawa Tengah

20 Oktober 2024   09:40 Diperbarui: 20 Oktober 2024   10:24 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya dan seni tradisional. Salah satunya adalah seni pertunjukan tari. Tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan dengan gerak gerak ritmis yang indah. Gerak yang bisa dikategorikan sebagai gerak tari adalah gerak yang telah dirombak atau telah mengalami distorsi maupun stilisasi sehingga bentuk bentuknya mampu menyentuh perasaan manusia. (Soemaryatmi, 2011:11)

Dengan banyaknya tari yang ada di Indonesia menandakan bahwa Indonesia memiliki keanekaragaman budaya. Oleh sebab itu, sudah seharusnya bagi setiap masyarakat Indonesia terutama generasi muda perlu melestarikan tari yang ada di Indonesia. Salah satunya mengapresiasi pertunjukan tari yang ada di daerah kita, misalnya mengapresiasi Gelar Tari Jawa Tengah yang ke 10 di Taman Budaya Jawa Tengah dengan berbagai tarian yaitu :

1. Tari Bedhayan Retno Sangaji dari Sanggar Sarwi Retno Budaya Kota Surakarta

2. Sendratari Bulu Pitu dari Sanggar Seni PBBI Kabupaten Purbalingga

3. Tari Carang Lembayung dari Sanggar Puribeksa Kabupaten Purbalingga

4. Tari Bedhaya Sinarawedi dari Sanggar Ngrumat Budaya Kabupaten Sukoharjo

5. Tari Caraka Sungsang dari Sanggar Seni Sekar Dahlia Kota Magelang

6. Tari Jathilan dari Sanggar Lumbung Soyodo Kabupaten Magelang

Adapun tarian yang saya pilih yaitu Tari Caraka Sungsang yang dipentaskan di Taman Budaya Jawa Tengah pada tanggal 14 September 2024. Tarian ini menggambarkan tentang gunung tidar dipercaya sebagai panuning tanah jawa, menjadi tempat dimana ajaran kebaikan dari Sang Pencipta menjadi mutlak untuk dijadikan pedoman hidup masyarakat di sekitarnya. Ajaran yang terpahat rapi di puncak gunung tidar dipercaya mampu menjadi mantra dan falsafah hidup. Ajaran mengenai kosmologis kehidupan manusia. Ajaran dalam untaian doa dan pedoman bagi kehidupan manusia yang untuk menjadi lebih baik dan selalu ingat akan sang pencipta ajaran tentang caraka walik. Tari Caraka Sungsang berdurasi sekitar 10 menit, karya ini bisa dilihat di youtube https://www.youtube.com/live/50HE-EjgRo4?si=lp9laEhJEM85CqTb.

Tarian ini ditarikan oleh 6 penari raksasa dan 4 rakyat. Yang di koreografer oleh Nabhan Bagus Dzaki Setiawan dan komposer Satriyo Bagas Istyaji.

Laila Nur Salsabila, mahasiswa prodi Tari Institut Seni Indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun