Batang- Keluhan seorang pasien BPJS Kesehatan di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, menggegerkan media sosial setelah unggahannya menjadi viral. Pasien ini menuturkan pengalaman paitnya saat menerima layanan di Puskesmas Batang II, di mana ia merasa dipojokkan "wong ora duwe duit" (tidak punya uang) Tutur petugas puskesmas.Â
Akun Facebook @I*** membagikan keluhan ini di grup Pigura Warga Batang (PWB) pada Senin (3/6). Dalam unggahannya, pasien tersebut menggambarkan ketidakadilan yang dialaminya saat memakai layanan BPJS di puskesmas.
"Apakah pantas pelayanan di puskesmas mengatakan 'karena kamu tidak punya uang, jadi dipersulit, kalau punya uang ya dilayani'? Apakah karena saya pakai BPJS jadi dianggap remeh dan diperlakukan seenaknya? Ini sudah dua kali saya merasa tidak nyaman di puskesmas," tulis akun tersebut, yang kemudian memicu ribuan komentar dan reaksi dari netizen.
Kisah ini menjadi cermin tantangan yang dihadapi banyak pasien BPJS dalam mengakses layanan kesehatan. Walaupun BPJS Kesehatan bertujuan memberikan layanan kesehatan yang terjangkau bagi semua warga. Namun, kenyataan di lapangan seringkali tidak sesuai realita, dengan adanya stigma dan keadilan tidak merata. .
Menanggapi viralnya rintihan tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Batang langsung bertindak. Kepala Dinas Kesehatan Batang, Didiet Wisnuhardanto, bersama petugas Puskesmas Batang II, mengunjungi rumah pasien untuk meminta maaf. "Kami sudah mengunjungi rumah pasien bersama petugas puskesmas dan Dinas Kesehatan untuk menyampaikan permintaan maaf atas tindakan dan ucapan yang tidak pantas tersebut," ujar Didiet.
Ucapan permohonan maaf ini tidak hanya sekadar formalitas, tetapi juga menunjukkan kesadaran dan komitmen pihak Dinas Kesehatan untuk memperbaiki layanan kesehatan di wilayah tersebut. Didiet berharap kejadian serupa tidak akan terulang di masa depan dan menegaskan pentingnya pelayanan yang adil dan manusiawi bagi semua pasien, tanpa memandang status ekonomi.
"Apakah pantas pelayanan di puskesmas mengatakan 'karena kamu tidak punya uang, jadi dipersulit, kalau punya uang ya dilayani'? Apakah karena saya pakai BPJS jadi dianggap remeh dan diperlakukan seenaknya? Ini sudah dua kali saya merasa tidak nyaman di puskesmas," tulis akun tersebut, yang kemudian memicu ribuan komentar dan reaksi dari netizen.
Kisah ini menjadi cermin tantangan yang dihadapi banyak pasien BPJS dalam mengakses layanan kesehatan. Walaupun BPJS Kesehatan bertujuan memberikan layanan kesehatan yang terjangkau bagi semua warga. Namun, kenyataan di lapangan seringkali tidak sesuai realita, dengan adanya stigma dan keadilan tidak merata. .
Menanggapi viralnya rintihan tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Batang langsung bertindak. Kepala Dinas Kesehatan Batang, Didiet Wisnuhardanto, bersama petugas Puskesmas Batang II, mengunjungi rumah pasien untuk meminta maaf. "Kami sudah mengunjungi rumah pasien bersama petugas puskesmas dan Dinas Kesehatan untuk menyampaikan permintaan maaf atas tindakan dan ucapan yang tidak pantas tersebut," ujar Didiet.
Ucapan permohonan maaf ini tidak hanya sekadar formalitas, tetapi juga menunjukkan kesadaran dan komitmen pihak Dinas Kesehatan untuk memperbaiki layanan kesehatan di wilayah tersebut. Didiet berharap kejadian serupa tidak akan terulang di masa depan dan menegaskan pentingnya pelayanan yang adil dan manusiawi bagi semua pasien, tanpa memandang status ekonomi.