" Mengapa ulahku? Kau sendiri yang merencanakan perjodohan dengan anak-anak raja negeri sebrang "Â
" Jika dari kecil kau tak mendidiknya seperti anak laki-laki semua ini tidak akan terjadi, sekarang aku tak tau dia dimana, dimana putri kita?!! "
" Apa yang salah dari berkuda dan memanah? "
****************
" Tidak bersyukur sekali anak itu, sudah enak di istana dengan pelayan yang banyak, malah kabur dari sana " ujar kakek menyesalkan sikap sang putri
" Bagaimana jika memang bukan lingkungan seperti itu yang ia mau? Bagaimana jika apa yang ia cari berada di luar tembok-tembok istana? "
Angannya memutar kembali masa satu purnama yang lalu. Raden Sekar Ajeng mengumumkan mengenai pertemuan tujuh kerajaan membahas akulturasi kerajaan-kerajaan melalui putra putri mereka.Â
" Kau tidak bisa pergi memanah dalam satu bulan ini "
" Mengapa bunda? "
" Kau harus mendapat pengajaran mengenai silsilah kerajaan, tata berjalan, tata makan "
" Itu membosankan "