" Saya butuh tempat bermalam untuk melanjutkan perjalanan kek "Â
" Oh begitu kiranya.. mari, mari masuk "
Ruangan bernuansa oranye itu membentuk bayangan kilasan rambut panjang saat aku memasukinya, tiga lampu minyak yang menempel di tembok, memancarkan cahaya benderang jika dilihat dari luar. Kami duduk di bangku-bangku yang terbuat dari tetelan kayu yang disusun dan diikat menggunakan serat tali. Aku buka dua bungkusan nasi jagung dan gelondong air untuk makan kita malam ini.Â
" Kemana tujuanmu sebenarnya anak muda? "
" Tidak tau kek, aku ingin mengembara mencari suasana lain dari tempatku, Kumagarasih "
" Kau dari Kumagarasih? "
" Iya, memangnya ada apa kek? "
" Aku kenal betul dengan Raden Mas Rahadi, kabarnya ia sedang mencari putrinya yang hilang. "
Aku tersedak, seperti ada sesuatu yang mengganjal di tenggorokanku.
***********
" Ini semua ulahmu! " Raden Sekar mengutuk suaminya