Â
Nelayan itu masih termangu
Tetiba air matanya jatuh
Bak hujan deras
Menjatuhkan kesedihannya
Lalu  air mata itu tak lagi keluar
Melainkan sembab yang tersisa
sisa-sisa harapan yang sirnaÂ
Direnggut serakahnya pembangunan
Dilihatnya kapal besi yang besar itu
Berlabuh gagah serupa monster mengeruk lautan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!