Â
Nelayan itu masih termangu
Tetiba air matanya jatuh
Bak hujan deras
Menjatuhkan kesedihannya
Lalu  air mata itu tak lagi keluar
Melainkan sembab yang tersisa
sisa-sisa harapan yang sirnaÂ
Direnggut serakahnya pembangunan
Dilihatnya kapal besi yang besar itu
Berlabuh gagah serupa monster mengeruk lautan
Pasirnya diangkat begitu banyak
Tak bisa lagi Nelayan itu berucap
Tak dibayangkannya monster itu datang
Merebut ruang hidupnya dan Nelayan lain
Hidup sebatang kara pun tak menyisakan iba
Bagi mereka yang serakah
Nelayan itu berdiri pulang
Tak ada ikan dibawanyaÂ
Tak ada senyum tersungging
Dan air matanya kembali terjatuh
***
1 September 2020
Muhammad Haris
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!