Mohon tunggu...
Muhammad Haris
Muhammad Haris Mohon Tunggu... Freelancer - Sebuah Usaha Mengabadikan Pikiran

Menulis untuk mengenali diri

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memetik Pelajaran Berharga dari Novel "Lelaki Harimau" Karya Eka Kurniawan

28 Agustus 2020   22:50 Diperbarui: 8 Juni 2021   09:39 1309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Novel Lelaki Harimau (Dokpri)

Tentang Lelaki Harimau

Novel ini berkisah tentang seorang Margio yang membunuh seorang Anwar Sadat. Margio membunuh Anwar Sadat dengan cara menggigit lehernya sampai nyaris putus.

Saat seorang Mayor Sadrah bertanya kepada Margio yang saat itu sedang di amankan di rayon militer, "kenapa kau membunuh Anwar Sadat?" Margio dengan tenang dan tanpa dosa menjawab: "Bukan aku, ada harimau di dalam tubuhku."

Margio adalah seorang anak dari Komar bin Syueb dan Nuraeni. Margio memiliki saudara perempuan bernama Mameh. Jauh sebelum Margio dan Mameh lahir, Nuraeni ibunya, sudah merasa tersakiti oleh calon suaminya, Komar.

Komar tidak bisa memberikan sebuah kebahagiaan kepada Nuraeni. Saat meninggalkan kampung halamannya untuk merantau Komar tak pernah mengirimkan surat atau barang untuk Nuraeni, jauh berbeda dengan apa yang dialami oleh gadis-gadis lain yang sering menerima kiriman barang atau surat dari kekasih mereka di rantauan.

Komar bekerja sebagai tukang cukur di rantauan, pekerjaan yang tidak di bayangkan oleh Nuraeni sebelumnya. Tetapi karena Komar telah melamar Nuraeni sejak lama, mau tidak mau mereka akhirnya menikah.

Setelah menikah, lahirlah Margio lalu Mameh. Sejak kecil mereka tidak pernah hidup sejahtera. Hidup dalam kemiskinan dari satu tempat pindah ke tempat yang lain. Mereka menempati sebuah rumah tua yang tak terpakai yang akhirnya juga membeli tanahnya dengan emas milik Nuraeni sebagai gantinya.

Baca juga: Memahami Pemikiran Sang Prince Claus Awards, Eka Kurniawan dalam Novel "Lelaki Harimau"

Hidup di rumah tua yang nyaris roboh membuat Nuraeni semakin benci kepada Komar. Belum lagi tingkahnya yang suka main tangan kepadanya dan kekasarannya dalam bercinta.

Margio sendiri adalah pemuda yang rajin, dia biasa ikut bersama Mayor Sadrah dan kawan-kawannya yang lain untuk berburu babi. Dia anak yang penurut walau dia juga sebenarnya sangat membenci Komar karena tingkah kasarnya kepada Nuraeni, ibunya. Hal yang sama juga di rasakan Mameh. Keduanya membenci ayahnya, tapi tak bisa berbuat banyak.

Karena tingkah Komar yang kasar, Nuraeni memilih tak seranjang lagi dengannya. Disisi lain Margio memilih untuk jarang tinggal di rumah untuk meredam nafsu besarnya untuk membunuh ayahnya. Kehidupan keluarga mereka menjadi begitu kacau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun