Berkali-kali Amin Rais ingin bertemu dengan Prabowo namun dicuekin. Tujuannya tidak lain adalah jualan Partai Ummatnya. Lalu kenapa dicuekin? Jelas Prabowo sudah tidak yakin lagi dengan dukungan dari Amin Rais. Itu terbukti dari dua kali Pilpres yang hasilnya kalah. Amin Rais sudah selesai. Apalagi partai Ummatnya belum terbukti eksistensinya dan malah nyaris tak lolos seleksi KPU. Lalu apa yang diharapkan dari Amin Rais selain hanya ingin membonceng dan menebeng Prabowo dengan dukungan pepesan kosong?
Sadar akan hal ini, Prabowo yang sudah mengantongi dukungan dari Megawati dan Jokowi, mencuekin Amin Rais untuk bertemu. Keluh kesah Amin Rais bahwa saat ini betapa sulit bertemu dengan Prabowo, itu karena dia dianggap sudah tidak ada apa-apanya. Jadi respon tepat Prabowo saat Amin Rais mau bertemu adalah dicuekin dan membiarkan Amin Rais menjatuhkan dukungan kepada Anies Baswedan.
Bisikan Jokowi
Sebelumnya kelompok relawan Jokowi Mania (Joman) sudah menjatuhkan dukungan kepada Ganjar Pranowo. Namun kemarin, 17 Februari, di bawah pimpinan Immanuel Ebenezer, Jokowi Mania berbalik dari Ganjar dan menyatakan dukungan kepada Prabowo.
Kelompok ini mendatangi kediaman Prabowo di Jakarta Selatan untuk menyatakan dukungan. Immanuel Ebenezer memutuskan untuk tidak lagi mendukung Ganjar Pranowo. Mereka memilih Prabowo Subianto sebagai capres yang akan didukung pada Pilpres 2024 mendatang. "Kami melihat Pak Prabowo Subianto adalah seorang yang loyal dan totalitas sehingga apa yang dilakukannya, menuai hasil yang maksimal," ujar Immanuel
Berbaliknya relawan Jokowi dari Ganjar itu karena ada bisikan halus dari Jokowi. Bahwa mereka perlu mendukung Prabowo sebagai Presiden 2024 dari sekarang. Karena Prabowo yang akan didukung PDIP-Megawati dan Jokowi.
Jika capres dari PDIP dan Jokowi sudah jelas, lalu pertanyaan selanjutnya adalah siapa cawapres Prabowo?Â
Cawapres Prabowo masih digodok di kalangan internal PDIP dan Gerinda. Sosok yang muncul adalah Puan Maharani, Ganjar Pranowo, dan Jokowi Widodo sendiri. Walaupun belum difinalkan, kelihatannya tingkat kesulitan memilih cawapres Prabowo tidaklah begitu rumit. Lebih rumit memainkan lato-lato hehe.
Salam Kompasiana,
Asaaro Lahagu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H