Mohon tunggu...
Asaaro Lahagu
Asaaro Lahagu Mohon Tunggu... Lainnya - Pemerhati Isu

Warga biasa, tinggal di Jakarta. E-mail: lahagu@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jokowi Dukung Penuh, Ahok di Atas Angin di Pilgub DKI

13 Agustus 2016   13:55 Diperbarui: 15 Agustus 2016   10:01 19737
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terbentuknya koaliasi kekeluargaan adalah respon atas strategi Jokowi yang telah berhasil menarik tiga partai menjadi pendukung Ahok. Tujuannya adalah untuk menggoda salah satu partai pendukung Ahok bergabung dalam koalisi kekeluargaan. Tetapi rupanya ketiga partai itu sama sekali tak berhasill digembosi. Malahan justru koalisi kekeluargaan yang akan terancam bubar jalan.

Muhammad Sangaji dari Hanura amat yakin bahwa dalam waktu sepuluh hari ke depan, akan ada dua partai dari koalisi kekeluargaan berbalik arah menjadi pendudukung Ahok. Benarkah demikian?

Ada benarnya. Jokowi, seperti yang penulis katakan di atas, sedang menekan PAN yang sudah mendapat jatah menteri untuk menjadi pendukung Ahok. Apakah PKB demikian juga? Ya, ada indikasi untuk itu. Lalu bagaimana dengan PDIP? Jika PDIP akhirnya memasukan Ahok-Djarot sebagai opsi pertama, itu adalah bentuk cari aman PDIP. Sekarang ini PDIP sudah semakin tidak berani melawan maunya Jokowi.

Sangat besar kemungkinan, PDIP akan kembali mengusung Ahok-Djarot. Hasil rahasia lobi saat Jokowi, Mega, Ahok bersama di atas mobil Caravelle masih disimpan.  Jika PDIP mendukung Ahok, maka itu jelas  100% direstui Jokowi. Namun jika PDIP berani mengusung Risma-Sandiaga Uno, maka lawannya adalah Jokowi dan kekuatan besar di belakangnya. Hal inilah yang membuat PDIP ragu besar.  Jika mereka berani melawan Jokowi, maka peluang kalah sangat besar. Jika itu terjadi, maka bisa jadi nasib mereka di pemilu 2019 mendatang sama nasibnya dengan partai Demokrat.

Jika akhirnya nanti PDIP mengumumkan bahwa mereka kembali mendudukung Ahok dan memasukkan Djarot sebagai wakilnya, maka itu adalah bagian strategi akhir PDIP. Hal yang patut dicatat, jika PDIP mendukung Ahok, maka Ahokpun akan berada di atas angin di Pilgub DKI 2017 mendatang. Sambil serumput teh hijau lemon yang kaya akan khasiat, mari kita saksikan keberanian atau blunder penuh keraguan PDIP.

Salam Kompasiana,

Asaaro Lahagu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun