Mohon tunggu...
Asaaro Lahagu
Asaaro Lahagu Mohon Tunggu... Lainnya - Pemerhati Isu

Warga biasa, tinggal di Jakarta. E-mail: lahagu@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ahok Dijatuhkan, Terus Ditarik Jatuh, tetapi Masih Belum Jatuh?

7 April 2016   14:46 Diperbarui: 8 April 2016   14:56 44837
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Usaha-usaha hebat FPI yang sangat ingin menjatuhkan Ahok juga belum berhasil. Saat FPI mendemo Ahok secara anarkis pada tahun 2014 yang lalu, justru ada 21 anggota FPI yang ditangkap dan menjadi tersangka polisi. Demo FPI minggu lalu yang memaksa KPK agar menetapkan Ahok sebagai tersangka, juga belum berhasil. Pun FPI yang mengklaim dirinya sangat bertagwa dan berimana ini serta sangat kuat berdoa, justru doanya belum berhasil dalam usaha menjatuhkan Ahok.

Terkait persaingan para calon Gubernur DKI Jakarta dalam Pilkada 2017 mendatang, pun para calon Ahok mulai berguguran. Muhammad Sanusi yang mengklaim dirinya sebagai calon yang bersih ternyata menjadi tersangka KPK. Ahmad Dhani yang maju menantang Ahok, terlihat stress karena tidak kunjung diumumkan oleh PKB sebagai calon cagub. Pun Yusril yang telah ke sana kemari mencari dukungan partai, masih harap-harap cemas apakah ada partai yang mau mengusungnya. Bahkan Ahmad Dhani dan kakak Yusron terpaksa melemparkan isu SARA hanya untuk menghentikan langkah Ahok yang hari ini (7/4) jumlah KTP yang sudah terkumpul sudah mencapai 478.000 dari 532.000 KTP yang disyaratkan KPU.

Tentu saja pertanyaannya mengapa Ahok tidak jatuh-jatuh bahkan begitu banyak usaha yang telah dilakukan untuk menjatuhkannya. Mungkin perlu didengar kembali ucapan Ahok bahwa ia telah rela mati menegakkan konsitusi. Ia berani mati untuk membela Pancila dan tidak mengkhianati sumpahnya. Tampaknya Ahok telah memiliki karakter sebagaimana diucapkan Martin Luther King Jr. “Tempat yang paling panas di neraka disiapkan bagi orang-orang yang mengambil sikap netral dalam masa berlangsungnya konflik moral.”

Ahok ingin selalu mengambil sikap, suatu posisi (stand-point) yang jelas, hitam atau putih. Ahok tidak berada pada posisi remang-remang. Wajah kualitas kancah perpolitikan saat ini tak bisa dipungkiri, banyak dihiasi para pemain politik yang jauh dari pintar. Ada banyak politisi mie instan tiba-tiba muncul. Sedangkan Ahok diakui oleh sebagian besar masyarakat sebagai seorang pejabat tinggi yang pintar. 

Ahok terbukti masih menjunjung tinggi integritasnya. Untuk situasi Indonesia sekarang ini, integritas lebih penting dari soal gaya, soal kesantunan dalam bertutur-kata. Integritas adalah persoalan yang lebih penting. Integritas perlu didahulukan daripada kesantunan. Substansi lebih penting daripada format. Dan inilah yang membuat Ahok masih belum jatuh sampai saat ini. Ia adalah orang yang berintegritas, menjunjung tinggi konstitusi, setia pada pancasila (sangat care pada keadilan sosial), dan selalu mengingat sumpah jabatannya.

Jika kemudian ada banyak usaha untuk menjatuhkan Ahok, justru usaha-usaha itulah yang diinginkan oleh seorang Ahok. Ahok ingin diuji seberapa kuat dia menghadapi masalah, mengatasi masalah dan menjaga integritasnya. Tampaknya Ahok percaya bahwa seorang pemimpin sejati akan selalu dimurnikan oleh berbagai masalah. Jika demikian Ahok butuh lawan politik dan pihak-pihak yang berusaha menjatuhkannya untuk menguji kehebatannya.

Jadi kepada para lawan Ahok, anda diminta untuk terus menyerang Ahok, mencari cara baru untuk menjatuhkannya. Jika Ahok berhasil dijatuhkan suatu hari, berarti dia bukanlah pemimpin hebat. Namun jika memang Ahok tidak berhasil dijatuhkan, berarti Ahok sudah semakin kuat. Jika demikian maka pertanyaan selanjutnya adalah jika Ahok benar, bagaimana dia dijatuhkan?

Salam Kompasiana,

Asaaro Lahagu

 

*) Illustrasi gambar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun