Maka ketika, Rizal Ramli ribut dan menjadi biang pertengkaran di ruang publik, biarkan hal itu terjadi. Sepanjang hal yang dipertengkarkan bukan memperebutkan istri orang, tetapi Blok Masela, Freeport, PLN 35 ribu MW, pembelian pesawat baru Garuda dengan utang, pembenahan dwelling time di Tanjung Priok, proses pembangunan kereta api cepat Bandung dan seterusnya maka biarkan hal itu terjadi. Lewat pertengkaran mereka, kita menjadi tahu pokok pertengkaran yang sebenarnya agar kita sebagai masyarakat biasa tidak dikibuli dengan argumentasi dan riset yang seolah-olah hebat.
Jadi, biarkan Jokowi menyibak tikus di Blok Masela, biarkan dia kepret Rizal Ramli agar semakin mengempret. Sementara itu biarkan Menteri ESDM Sudirman Said tersentil agar kepentingan-kepentingan yang terselebung bisa terkuak di depan publik. Kita berharap agar ke depan blok gas Masela benar-benar mendatangkan kesejahteraan rakyat banyak dan bukan pesta pora segelintir orang.
Salam Kompasiana,
Asaaro lahagu