Jokowi juga berani mengambil resiko mengeliminasi Jepang dalam proyek kereta api cepat itu. Ia terus mengambil resiko membangun infrastruktur baru seperti jalur kereta api, jalan raya baru dan jalan tol baru di Sumeatera, Kalimantan, Sulawesi dan bahkan di Papua. Programnya membuat kapal khusus ternak dan terus membangun tol laut bukan tanpa resiko. Jokowi tidak takut resiko-resiko itu. Prinsipnya adalah lurus, tidak korup dan semuanya untuk kepentingan bangsa dan negara, maka tidak ada yang perlu ditakutkan termasuk proyek kereta api cepat itu.
Jadi, ketika Jokowi akrab dengan resiko, ia terus mengambil resiko termasuk melanjutkan proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung yang beresiko tinggi. Ia kemudian terus dan terus mengambil resiko. Jokowi meniru pendahulunya Soekarno yang berani ambil resiko untuk membangun bangsa ini yang sudah lama terlilit kebodohan, keterbelakangan dan ketertinggalan karena masyarakatnya takut mengambil resiko.
Salam Kompasiana,
Asaaro Lahagu
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H