Mohon tunggu...
Asaaro Lahagu
Asaaro Lahagu Mohon Tunggu... Lainnya - Pemerhati Isu

Warga biasa, tinggal di Jakarta. E-mail: lahagu@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mengapa Seorang Fahri Hamzah Mau Didepak Oleh Partainya Sendiri PKS?

12 Januari 2016   20:03 Diperbarui: 12 Januari 2016   20:18 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Moment itupun datang ketika ada pergantian pucuk pimpinan PKS. Anis Matta pun tergusur dari jabatannya dan Sohibul Iman naik menjadi Presiden PKS baru. Masuknya Sohibul Iman yang lebih santun berbicara dan lihai berdiplomasi menjadi harapan baru bagi para elit PKS lain dalam memulihkan citra PKS sebagai partai bersih dan santun. Impian merestorasi PKS pun berada di tangan Sohibul Iman.

Salah satu jalan mewujudkan impian itu adalah menggeser Fahri Hamzah dari wakil pimpinan DPR sekaligus membersihkan loyalis Anis Matta yang cenderung merusak citra PKS. Harapannya adalah jika Sohibul Iman duduk di wakil pimpinan DPR, maka kesempatan itu dia pergunakan untuk memulihkan citra PKS di mata publik. Selain itu ke depan, Sohibul Iman mencoba membawa gerbong PKS masuk ke dalam pemerintahan Jokowi. Jika hal itu terwujud, maka jalan merestorasi PKS pun semakin terbuka.

Jadi berdasarkan alasan-alasan di atas, maka tak heran seorang Fahri Hamzah menjadi sasaran amukan dari para elit PKS. PKS pun berencana jika Fahri Hamzah tak mundur dari jabatannya sebagai wakil pimpinan DPR, maka para pembesar PKS sendiri akan memaksanya mundur dari posisi itu. Namun  pertanyaannya adalah apakah Fahri Hamzah berhasil dipaksa mundur dari jabatannya?

Fahri Hamzah sendiri sudah mulai melancarkan perlawanan hebat kepada partainya. Hal yang menjadi pertanyaan kemudian adalah mampukah Fahri Hamzah melawan keinginan para elit PKS tersebut? Mampukah Fahri Hamzah menggalang dukungan dari rekannya di DPR termasuk Fadli Zon untuk tetap bertahan dari posisinya? Nah mari kita saksikan perseteruan internal mereka lebih lanjut.

Salam Kompasiana,

Asaaro Lahagu

 

*) Sumber gambar dari Kompas.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun