Mohon tunggu...
Asaaro Lahagu
Asaaro Lahagu Mohon Tunggu... Lainnya - Pemerhati Isu

Warga biasa, tinggal di Jakarta. E-mail: lahagu@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Kungfu Ahok Menang 5-0 VS DPRD Jakarta

12 April 2015   16:52 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:13 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Perseteruan antara Ahok vs anggota DPRD DKI Jakarta terus berlangsung sengit. Menghadapi anggota DPRD, Ahok kerap memakai jurus Kungfu Wing Chun. Prinsip jurus Kungfu ini adalah kesederhanaan. Semakin sederhana metode jurus, semakin tinggi kemungkinan tehnik beladiri ini bekerja. Ledakan serangan membentuk garis lurus ke wajah, tubuh, dan pangkal paha musuh. Menetralkan serangan masuk dengan struktur kuda kuda/langkah segitiga sederhana, dan teori garis tengah dalam bertahan dan menyerang. Semua kombinasi harus mengalir cepat dan efisien untuk tetap selaras dengan teori Wing Chun.

Menangkis serangan Ahok, anggota DPRD juga tidak mau kalah. Mereka memakai jurus Pencak Silat yang tidak kalah dahsyatnya. Prinsip jurus ini adalah melipatgandakan tenaga dalam. Semakin hebat tenaga dalam yang dimiliki, maka lontaran serangan semakin mematikan. Serangan dan tangkisan atas serangan lawan memakai jurus-jurus yang bervariasi yakni jurus benteng, jurus buka robek, jurus pukul dorong, jurus sedut tarik, jurus kuncian dan jurus pamungkas. Lalu jurus siapa yang lebih hebat? Apakah jurus Kungfu Wing Chin Ahok atau Jurus Pencak Silat yang diperagakan oleh anggota-anggota DPRD? Mari kita lihat satu persatu pertandingan mereka dari satu gelanggang ke gelanggang yang lain.

Gelanggang Tanah Abang

Dari Gubernur ke gubernur, tidak ada yang berani mengusik Tanah Abang. Pusat grosir tekstil terbesar di Asia Tenggara dikuasai oleh preman dan mafia. Preman menguasai lahan parkir, lahan PKL, keamanan, dan setoran-setoran liar. Mafia menguasai penyewaan toko dan distribusi barang. Ketika Jokowi dan Ahok menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, para pedagang kaki lima ditertibkan karena membuat kemacetan jalan raya yang luar biasa.

Penertiban PKL Tanah Abang, mendapat perlawanan keras dari para preman dan para mafia yang didukung oleh oknum DPRD. Ahok kemudian memakai jurus Kungfu Wing Chin Naga Sakti yakni menyibak rumput agar musuh keluar dari persembunyiannya. Abraham Lunggana, anggota DPRD, tak tahan dan muncul ke permukaan. Lulung, panggilan Abraham, langsung menyatakan perang kepada Ahok. Lulung bersama anggota DPRD lain menyerang Ahok silih berganti dengan Silat jurus Banteng. Tetapi Ahok berhasil mematikan perlawanan Lulung. Sebagaimana kita tahu, PKL Tanah Abang untuk pertama kalinya dalam sejarah berhasil ditertibkan oleh Jokowi dan Ahok. Skor 1-0 untuk Ahok.

Gelanggang Pilkada Lewat DPRD

Duel penuh energi terjadi antara Ahok VS Taufik. Dua kader Partai Gerindra ini, M Taufik dan Basuki Tjahaja Purnama, berseteru. Pangkal masalah mereka, karena secara tiba-tiba dan sepihak Ahok, sapaan Basuki, menyatakan mundur dari partai besutan Prabowo Subianto itu.
Ahok memilih mundur karena merasa tak lagi sejalan dengan Partai Gerindra. Gerindra yang dulunya dianggap pro rakyat kini telah berubah karena menyetujui Rancangan Undang-undang Pilkada yang salah satu poinnya menyebut kepala daerah dipilih DPRD. Sebagai kepala daerah yang lahir lewat pemilihan langsung, kecintaan Ahok pada Gerindra langsung pudar seketika.


Sikap Ahok yang dianggap tanpa kompromi disambut dengan perang terbuka oleh M. Taufik. Taufik memakai jurus Silat Buka Robek yakni ingin memecat Ahok dari Gerinda dan menjatuhkannya dengan cepat dari wakil gubernur DKI Jakarta. Namun Ahok lebih dulu mundur dari Gerinda dan menangkis serangan Taufik dengan Kungfu Ulat Sutera Langit. Hasilnya? Ahok menang, taufik diam seribu bahasa setelah KMP menyetujui Pilkada langsung. Skor 2-0 untuk Ahok.

Gelanggang Pelantikan Gubernur DKI Jakarta

Setelah Jokowi menjadi RI 1, maka posisinya dari Gubernur DKI Jakarta lowong. Sesuai dengan undang-undang, wakilnya Ahok berhak menjadi Gubernur. Namun Taufik, Lulung dan sejumlah anggota DPRD lain, tidak rela. Mereka melancarkan jurus Silat Pukul dorong untuk mencegah agar Ahok tidak dilantik menjadi Gubernur. Alasan hukum, etika, etiket, dan sara menjadi alasan agar Ahok tidak pernah dilantik menjadi gubernur DKI Jakarta. Namun Ahok mengeluarkan jurus Tongkat Pemukul Anjing yang lebih dahsyat untuk menangkis dan menyerang balik Taufik, Lulung, dkk. Ahok menggunakan beking KIH dan dari Jokowi yang sudah menjadi RI 1. Ahok pun dilantik menjadi gubernur dan Taufik, Lulung dan anggota KMP lainnya hanya diam terpaku, termangu, menyaksikan Ahok menjadi DKI 1. Skor 3-0 untuk Ahok.

Gelanggang FPI dan GMJ

Lewat laskar berani FPI, Taufik, Lulung melakukan demo besar-besaran 3 September 2014 untuk melengserkan Ahok dari posisi Gubernur DKI Jakarta. FPI, GMJmemakai jurus Sedut Tarik untuk memukul KO Ahok. Kali ini Taufik dan kawan-kawan yakin Ahok akan lengser karena seluruh masyarakat Jakarta setuju. Atas dasar etika, etiket, SARA dan larangan Ahok memotong hewan kurban di halaman sekolah, mereka menyatakan Ahok tidak pantas memimpin Jakarta. Lantas mereka mengangkat dan melantik sendiri gubernur tandingan Fahrurrozi alias Bang Rozi.

Menghadapi demo FPI, GMJ, Taufik dan Lulung, Ahok menggunakan jurus Kungfu yang lebih hebat yakni Jurus Perisai Emas. Dalam jurus ini, Ahok setuju Bang Rozi menjadi gubernur tandingan untuk membantu membereskan Jakarta. Untuk FPI yang anarkis, Ahok menyerahkan kepada Polisi untuk menangkap langsung provokatornya. Dan sebagaimana kita tahu posisi Ahok tak tergoyahkan. Sepak terjang Bang Rozi sebagai gubernur tandingan hilang ditelan bumi. Sedangkan 21 anggota FPI yang melakukan tindakan anarkis sedang menunggu vonis penjara di pengadilan. Skor 4-0 untuk Ahok.

GelanggangAPBD DKI Jakarta 2015

Sudah sekian tahun para anggota DPRD memainkan anggaran lewat pokir (pokok-pokok pikiran). Lewat pokir ini anggota-anggota DPRD mendapat jatah, proyek, untuk menambah pundi-pundi mereka. Namun kali ini ceritanya beda. Jokowi telah menjadi RI 1. Pada awalnya APBD disahkan tanpa ada pokir di dalamnya. Namun begitu di print-out, jumlah pokir atau anggaran siluman 12, 1 triliun tiba-tiba masuk anggaran. Ahok murka, dan mengirim RAPBD yang telah dibahas bersama sebelumnya tanpa pokir.Begitu anggota DPRD mengetahui bahwa Ahok mengirim APBD yang mereka sebut palsu, mereka marah dan tersinggung luar biasa. Hak angket langsung diajukan.

Kali ini mayoritas anggota DPRD menyetujui hak angket dan mengeroyok habis-habisan Gubernur Ahok. Mereka memakai jurus Kuncian, untuk mengunci Ahok. Menurut analisa mereka, kali ini Ahok berhasil dimakzulkan alias dipecat. Selama sebulan perseteruan Ahok VS DPRD menyita perhatian masyarakat Indonesia. Saling sindir, serang, memaki kerap terlontar dari masing-masing pihak. Paripurna tanggal 6 April yang lalu menghasilkan temuan panitia Hak Angket bahwa Ahok bersalah. Ahok memalsukan R APBD yang dikirim ke Mendagri dan yang kedua, melanggar norma etika dan etiket sebagai gubernur.

Ahok menangkis keroyokan anggota DPRD terutama hak Angket dengan jurus Pengubah Otot. Ahok menyerang balik anggota DPRD bahwa merekalah dibalik anggaran menggunung UPS. Selain itu anggaran 12,1 triliun merupakan anggaran siluman hasil crop anggota DPRD. Polisipun turun tangan. Sejumlah pejabat SKPD, dan menyusul anggota DPRD menjadi tersangka proyek UPS. Sementara RAPB DKI yang terlunta-lunta berhasil diatasi Ahok lewat Pergub dan telah disahkan oleh Mendagri. Skor 5-0 untuk Ahok.

Bagaimana dengan kelanjutan Hak Angket? Ini buah simalakama. DPRD telah melakukan blunder dengan mengajukan Hak Angket. Mau dilanjutkan ke HMP (Hak Menyatakan Pendapat) dan menyatakan Ahok melanggar dan dipecat? Apakah MA mau mendukung DPRD? Bukankah DPRD sering bermain anggaran? Sudah pasti MA akan mementahkan HMP DPRD. Bila seandainya MA menyatakan Ahok salah, nasib Ahok masih bisa ditentukan oleh Jokowi sebagai presiden.

Sebaliknya bila DPRD hanya sampai pada paripurna Hak Angket dan berhenti begitu saja, mau ditaruh di mana muka ini. Kami pasti malu sama Ahok dan masyarakat. Hak Angket tak bergigi. Demikian ucapan Taufik dan Lulung. Tinggal satu jurus lagi yang dipunyai anggota DPRD yakni jurus Pamungkas. Namun Ahok telah menyiapakan jurus penangkis yakni jurus Kungfu Tapak Buddha yang sangat mengerikan. Bila Ahok menang lagi, maka skor selanjutnya 6-0 untuk Ahok. Mari kita lihat dan saksikan kekrisuhan politik DKI selanjutnya.

Salam,

Asaaro Lahagu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun