Hanya yang membedakan, format video belajar Ruangguru lebih berwarna, banyak memunculkan animasi-animasi yang mempermudah siswa memahami konteks materi yang disampaikan. Begitu juga dengan catatatn belajar yang didesain dengan sangat menarik.Â
Sedangkan Zenius, memiliki format video belajar yang lebih banyak memperlihatkan seorang guru sedang mencatat seperti di papan tulis. Namun, gaya tutor zenius dalam menjelaskan cukup mudah dimengerti dan enak.
Untuk fitur lainnya, gua pikir Ruangguru jauh lebih menarik, dengan inovasinya menambahkan jadwal belajar, kemudian setiap anak yang terdaftar di aplikasi, memiliki avatar yang bisa diubah semenarik mungkin ketika ia banyak belajar.
Ada juga timeline untuk update status dan bisa terhubung dengan seluruh pelajar di Indonesia yang terdaftar di Ruangguru. Hal ini jelas sangat menarik, bisa membuat anak lebih senang dalam belajar, dan tidak mudah setres. Ia bisa memainkan avatarnya, atau bisa pula berdiskusi di timeline.
Kalau dari segi kelengkapan fiturnya, jelas gua milih Ruangguru. Mulai dari kebutuhan pelajar yang terpenuhi ketika ingin mengonsumsi materi belajar, dan bisa memfasilitasi apabila jenuh belajar.
3. Harga
Tepat tahun lalu, Zenius menggratiskan aplikasi belajarnya. Siapa coba yang nggak mau sama yang gratis-gratis. Sedangkan Ruangguru masih berbayar, namun bisa dibilang cukup terjangkau.
Kalau urusan harga, gua milih Zenius.
Kesimpulan
Kesimpulannya, keduanya sama-sama memudahkan pelajar, guru, dan orang tua di Indonesia dalam menjalani pembelajaran di rumah. Keduanya sama-sama memiliki konten belajar yang lengkap.
Tapi, karena di sini gua mau ngebandingin, jadi gua harus memilih. Nah, tanpa paksaan pihak manapun, dan penilaian ini murni sejujur jujurnya, gua lebih memilih Ruangguru seandainya punya anak nanti.
Adik gua pakai aplikasi Ruangguru sejujurnya. Karena itu tadi, masalah kelengkapan fitur. Ya kita kan tau ya Jhon Dewey pernah ngeluarin teori belajar kontekstual, terus Benjamin Bloom pernah mengeluarkan teori taksonomi bloom.