Mohon tunggu...
DAHANA NUSANTARA
DAHANA NUSANTARA Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS

KUTULIS YANG KULALUI, KULIHAT, KUDENGAR DAN YANG KURASA

Selanjutnya

Tutup

Kkn

Kocyak: Mbah Parto dan Mbah Parni

22 Juni 2024   21:01 Diperbarui: 22 Juni 2024   21:20 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.kompasiana.com/suyaditjhin/5c1b1fdb12ae9448973a4bb3/sepasang-gigi-palsu-berduaInput sumber gambar

Di desa kecil yang tenang, hiduplah seorang kakek tua bernama Mbah Parto. Meskipun usianya sudah mencapai 90 tahun, semangat hidupnya masih luar biasa. Mbah Parto dikenal sebagai sosok yang penuh guyon dan tak pernah kehabisan akal untuk membuat orang tertawa.

Suatu hari, ketika sedang berjalan-jalan di pasar, Mbah Parto bertemu dengan mantan kekasihnya, Mbah Parni, yang sudah menjanda selama 40 tahun. Mata mereka saling bertatapan, dan kenangan masa muda pun kembali membanjiri pikiran mereka. Dengan senyum yang lebar, Mbah Parto mendekati Mbah Parni dan mulai mengobrol.

"Aku kangen, Par..." kata Mbah Parto sambil tersenyum.

Mbah Parni tersipu malu. "Alaah, kamu ini ada-ada aja, To...."

Tanpa basa-basi, Mbah Parto berkata. "Par...gimana kalau kita kawin...?"

Mbah Parni terkejut, tapi hatinya berbunga-bunga mendengar ajakan itu. "Bagaimana dengan anak cucu kita? Mereka pasti tidak setuju."

Namun, Mbah Parto sudah punya rencana. Dia mengajak Mbah Parni minggat dan membawa kabur Mbah Parni ke sebuah rumah petak yang sepi di ujung desa. Mereka berdua menyewa sebuah kamar kost kecil dan hidup seperti pasangan muda yang baru saja menikah.

Sementara itu, anak, cucu, dan cicit Mbah Parto kebingungan mencari keberadaan kakek mereka. Setelah berhari-hari mencari, mereka akhirnya menemukan Mbah Parto dan Mbah Parni di rumah petakan itu. Betapa kagetnya mereka melihat kakek buyut mereka tinggal di sana bersama Mbah Parni.

"Kek, apa yang kakek lakukan di sini?!" seru Agung cucu Mbah Parto.

Dengan santai, Mbah Parto menjawab, "Lho, ini rumah kost kita. Aku sama Parni mau nikah lagi."

Anak cucu Mbah Parto awalnya tidak setuju, namun melihat betapa bahagianya Mbah Parto dan Mbah Parni, mereka akhirnya luluh. Mereka pun mengadakan pesta pernikahan kecil-kecilan untuk merayakan kebahagiaan kedua lansia tersebut.

Hari itu, desa kecil tersebut dipenuhi dengan tawa dan canda, merayakan pernikahan yang tak terduga namun penuh cinta. Mbah Parto dan Mbah Parni hidup bahagia bersama, membuktikan bahwa cinta sejati memang tidak mengenal usia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kkn Selengkapnya
Lihat Kkn Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun