Mohon tunggu...
DAHANA NUSANTARA
DAHANA NUSANTARA Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS

KUTULIS YANG KULALUI, KULIHAT, KUDENGAR DAN YANG KURASA

Selanjutnya

Tutup

KKN Pilihan

Cinta Terlarang Saat KKN

22 Juni 2024   09:46 Diperbarui: 22 Juni 2024   10:06 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

" Terhempas Ku Terjaga Dalam Lingkar Mimpi, Pada Titik Sepi "


Desa itu dipedalaman tak terjangkau transportasi, listrik apalagi provider, disanalah beberapa mahasiswa dari universitas " Ngudi Ngelmu "melakukan program Kuliah Kerja Nyata (KKN). Ada 4 mahasiswa yaitu Paino, Parto, Bejo dan marno memilih lokasi tersebut melaksanakan Kuliah Kerja Nyata. . Tugas mereka membatu masyarakat desa meningkatkan kesejahteraan melalui berbagai proyek, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga pembangunan infrastruktur sederhana.

Desa Pingin Mulyo terletak di sebuah lembah yang dikelilingi oleh perbukitan hijau dan sungai yang jernih. Desa terpencil dengan keindahan alamnya inilah yang menjadi latar belakang para mahasiswa memilih untuk dijadikan lokasi KKN. Bagi Paino, ini adalah pengalaman yang sangat dinantikan. Selain berkesempatan mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajarinya, dia juga berharap dapat memberikan dampak positif bagi kehidupan masyarakat didesa tersebut.

Minggu pertama di desa, Paino bertemu Painah  seorang janda muda yang mempunyai daya pikat yang tinggi. Suaminya Painah meninggal satu tahun lalu karena terpleset dan terseret arus sungai di desa saat terjadi banjir bandang. Painah mempunyai seorang anak laki-laki bernama Darto  yang berusia 1 tahun. Kehidupan Painah sangat susah, tiap hari harus kerja mengelola warung peninggalan suaminya untuk menghidupi anak semata wayangnya.

Paino bertemu saat membantu memperbaiki atap rumah Painah yang bocor. Painah menyambutnya dengan senyuman dan keramahan yang membuat Paino merasa nyaman. Seringkali Paino mencuri pandang ke Painah, tubuh pendek , gemuk dan kulit hitam karena tersengat matahari membuat paino tersenyum karena merasa lucu. Tapi saat berbincang dengan Painah, Paino merasa nyaman dan terbuai oleh setiap kata yang keluar dari mulut Painah.

Sejak saat itu pikiran dan hati Paino selalu memikirkan Painah. " Waduhhh ... aku jatuh cinta nih...", ucap  paino. Sejak pertemuan itu Paino sering menemui Painah. Setiap kali  bertemu, Painah selalu menyiapkan teh hangat dan kue-kue buatan sendiri. Mereka sering berbincang-bincang di teras rumah Painah, membicarakan banyak hal mulai dari kehidupan sehari-hari hingga mimpi-mimpi masa depan. Seiring berjalannya waktu, Paino dan Painah semakin Akrab. Paino mulai menyadari bahwa perasaannya terhadap Painah bukan sekadar simpati, melainkan sudah masuk kriteria jatuh cinta.

Kedekatan Paino dan Painah tidak luput dari perhatian warga desa dan teman-teman KKN. Banyak yang mulai bergunjing tentang hubungan mereka. Di mata orang - orang desa, hubungan antara seorang mahasiswa dan seorang janda dianggap tidak lazim dan menimbulkan berbagai spekulasi walaupun si janda masih seumur dengan sang mahasiswa. Maklum, warga desa rata-rata perempuan berusia 15 tahun sudah nikah, takut disebut perawan tua.

Teman-teman KKN Paino, Parto, Bejo dan marno, mulai merasa khawatir. Mereka melihat kedekatan Paino dan Painah mengganggu kegiatan KKN mereka. " Paino, kami tahu kamu orang yang baik hati, tapi kamu harus ingat tujuan kita di sini. Jangan sampai hubungan kamu dan Painah mengganggu KKN kita," kata Bejo suatu malam saat mereka berkumpul di rumah kepala desa.

Paino tersenyum dan menjawab, "Aku tahu kalian khawatir. Tapi percayalah, aku masih fokus pada KKN kita. Painah dan Darto itu juga bagian dari masyarakat yang kita bantu, dan aku hanya ingin membantu mereka sebaik mungkin."

Meski demikian, di dalam hatinya, Paino tahu bahwa perasaannya terhadap Painah lebih dalam dari sekadar keinginan untuk membantu. Dia mencintai Anisa dan ingin melindungi Painah serta anaknya. Namun, Paino juga sadar bahwa perasaan ini membawa konsekuensi yang tidak ringan.

Hubungan Paino dan Painah semakin hari semakin dekat. Namun, pertentangan juga semakin memanas. Beberapa warga desa, terutama yang lebih tua, merasa tidak nyaman dengan kedekatan mereka. Mbah Karyo, tetua desa yang dihormati, memutuskan untuk berbicara langsung dengan Paino dan Painah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten KKN Selengkapnya
Lihat KKN Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun