Oleh : Nur Septiani A.Â
Dari sini aku melihatnya
Berjalan ke tempat terjauh yang tidak ku tahu
Pribadinya yang sejak dulu kukenali sebagai rumah,
memasuki fase yang tak kutemukan jalan pulang
Perlahan berjalan hingga merangkak, Aku setia mencarinya
Tetap menunggunya di tempat yang sama
Syaraf-syaraf yang kusut kuusahakan tidak bertambah
Walaupun bulir di jendela mata tidak lagi tertahankan
Aku mengutuk
Percakapan di kolom pesan yang tak mulai bernyawa
Menjadi pengantar jatuhnya bulan pada malam kesedihan
Semesta pun menjadi sunyi paling seram
Menusuk kerongkongan hingga ke dasar
Kekasih, di manakah kini perangaimu berada?
Aku menitip untuk kau belikan sekotak susu cokelat saja kau tak mau
Mengapa wahai kekasih?
Aku kini menangis dalam dekapan
Mengobati bilur yang sudah Kau berikan
Lagi, Aku belum menemukan perihal sebabnya
Kapalku mungkin sedang kehilangan kompas hingga terdampar
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI