Mohon tunggu...
Komunitas Lagi Nulis
Komunitas Lagi Nulis Mohon Tunggu... Penulis - Komunitas menulis

Komunitas Penulis Muda Tanah Air dari Seluruh Dunia. Memiliki Visi Untuk Menyebarkan Virus Semangat Menulis Kepada Seluruh Pemuda Indonesia. Semua Tulisan Ini Ditulis Oleh Anggota Komunitas LagiNulis.id

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku Harus Bagaimana?

26 Juni 2022   21:47 Diperbarui: 27 Juni 2022   14:37 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini ada empat mata pelajaran, dua diantaranya tidak belajar dan selebihnya belajar. Jam terakhir ini belajar akidah akhlak namun yang akan mengajar bukan guru bidang studi namun mahasiswa PPL (Praktik Pengalaman Lapangan) yang akan mengisinya. Aku tidak tau siapa mahasiswa PPL yang akan mengajar di kelasku, karena kupikir tidak penting jadi tunggu saja dia masuk.

Tokk.. Tokk.. Tokkk..

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh," ujar seseorang di balik pintu kelas.

"Wa'alaikumussalam warahmatullah wabarakatuh," jawab kami serentak

Masuklah seorang guru PPL laki-laki, lalu ia berdiri di depan kelas untuk memperkenalkan dirinya.

"Selamat siang. Perkenalkan saya Riandra dari jurusan Pendidikan Agama Islam, kalian bisa memanggil saya Pak Rian dan di sini saya akan mengajar kalian di mata pelajaran Akidah Akhlak hari ini," ujar seorang laki-laki yang berusia sekitar 22 tahun itu.

Ya, Pak Rian adalah laki-laki yang tadi pagi menyapaku di perpustakaan. Sungguh aku terkejut dia akan mengajar di kelasku siang ini dan jujur saja perasaanku juga tidak menentu, aku mengapa? Ia mengatakan bahwa ia bukanlah masyarakat asli sini atau juga bukan perantau sepertiku, dan hal yang membuatku kembali terkejut ia berasal kampung yang sama denganku. Setelah memperkenalkan dirinya beberapa siswa melontarkan pertanyaan kepadanya.

"Pak, boleh minta nomer wa-nya nggak? Mana tahu nanti kami mau nanya-nanya tugas," ujar seorang siswa dan dengan mudahnya Pak Rian menuliskan nomer WhatsApp. Dan masih banyak lagi pertanyaan yang disampaikan teman sekelasku.

Tettt... Tetttt... Tettt...

Tak terasa sudah sampai pada akhir pembelajaran dan dua jam lamanya kami saling bercerita bersama Pak Rian, yaa karena ini adalah pertemuan pertama jadi masih sesi perkenalan namun tidak untuk pertemuan selanjutnya.

"Oke. Terima kasih atas waktu adik-adik siang ini, sampai bertemu pada pertemuan selanjutnya. Saya harap kita bisa saling bekerja sama dalam proses pembelajaran. Saya akhiri, wassalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh." Pak Rian meninggalkan kelas lalu diikuti oleh teman-teman yang lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun