Sesuai perjanjian, mereka akan bertemu di dataran rendah dekat Lembah Apo. Di sanalah bertukar tawanan dilakukan. "Bukalah topeng mereka!" ujar Gunduz--salah satu orang-orang Sultan. Sebab tawanan--Kesatria yang tertawan--ada sepuluh, mukanya tertutup kain. Tangannya juga. Demi Putri Kaisar, mereka menuruti apa yang diminta orang-orang Sultan.
   Sesuai perjanjian, tidak boleh satupun prajurit yang ikut mengawal atau apapun itu. Minimal hanyalah lima orang. Dari pihak Sultan juga lima. Setelah pertukaran tawanan perang selesai--dan Kaisar tidak dengan mudahnya mengambil kastil yang telah dibebaskan--, baru saja mundur lima langkah, panah bercucuran seperti hujan dari atas. Formasi dibentuk untuk melindungi mereka bersepuluh yang tak membawa tameng. Sultan mengetahui tabiat buruk Bizantium ini. Di mana ada perjanjian, mereka sendiri yang mengkhianati. Persis seperti ini. Maka itu, pihak Sultan juga sudah menyiapkan kesatria-kesatria itu di tempat-tempat efektif. Kau tahu? Mereka mengepung pihak Bizantium.
   Apa bisa dibilang ini kekalahan berlipat-lipat?
   TAMAT
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H