Mohon tunggu...
Komunitas Lagi Nulis
Komunitas Lagi Nulis Mohon Tunggu... Penulis - Komunitas menulis

Komunitas Penulis Muda Tanah Air dari Seluruh Dunia. Memiliki Visi Untuk Menyebarkan Virus Semangat Menulis Kepada Seluruh Pemuda Indonesia. Semua Tulisan Ini Ditulis Oleh Anggota Komunitas LagiNulis.id

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pertukaran Tawanan Perang

27 Februari 2022   13:56 Diperbarui: 27 Februari 2022   14:04 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
    https://pin.it/6BGBE3B

     Di kastil, Sultan mengucap basmalah sebelum masuk melewati gerbang. Tidak ada lagi prajurit kastil di sini. Setelah mendengar kematian Tekfur, mereka kebanyakan melarikan diri. Lagi pula, kebanyakan dari mereka adalah tentara-tentara bayaran, yang dipaksa untuk bekerja. Dibersihkanlah kastil dari bendera-bendera Bizantium. Kemudian diganti dengan lambang kerajaan. Sultan kemudian memerintahkan seseorang untuk mengumandangkan azan di atas menara kastil. Menara-menara yang menjadi benteng kastil ini berjumlah enam belas banyaknya. Empat menara lainnya berada di sudut-sudut kastil. Antar pilar menara, berjarak 20 hasta. Sebesar itulah keliling kastil ini.

*

     Keesokan harinya, utusan kaisar datang menghadap Sultan. Dia menyerahkan selembar surat dari daun lontar. Di dalamnya berisi sebuah ancaman. Rupanya masih saja berkaitan dengan peperangan kemarin. Sebelumnya, Kaisar sudah tahu mengenai peperangan ini. Sepuluh orang-orang kaisar yang berada di bawah pimpinan Tekfur, diberi sebuah perintah.

     Mereka ditugaskan menculik sepuluh kesatria sultan dalam peperangan. Pecahlah sudah mengenai misteri hilangnya sepuluh kesatria ini. Sultan tentu sudah tahu, jenderal perang mengabarkan hal itu pada Sultan. Dilakukanlah penyelidikan yang berlangsung mulai kemarin. Dua kemungkinannya, apakah dia diculik ataukah dibunuh, lalu jasadnya disembunyikan oleh pasukan musuh? Bila curiga mereka melarikan diri dari peperangan, itu tidak pantas dilakukan. Sepuluh orang yang dimaksud ialah orang-orang salih, yang dekat dengan ulama.

     Ternyata Kaisar ikut campur dan membuat permainan. Satu syarat dari kaisar untuk melepaskan sepuluh kesatria. Ialah penyerahan kastil. Apakah Sultan akan melakukannya demi sepuluh kesatrianya?

     Bila benar saja tidak ada jalan tempuh lain, dilakukanlah jalur itu. Sebab seorang muslim itu lebih baik dari dunia dan seisinya. Tetapi, Sultan yang cerdas punya sebuah ide. Melalui salah satu Pashanya, diperintahkanlah untuk menghubungi mata-mata di Kontantinopolis. Pesan itu berisi sebuah pertanyaan, "Bagaimana keadaan Konstantinopolis saat ini?"

     Selang beberapa hari, datanglah elang hitam yang di kakinya terlilit sebuah tali bergantung surat. Dengan kode-kode tertentu yang hanya bisa dipecahkan oleh sultan, didapatilah maksud dari surat itu. Bahwa anak dari kaisar akan datang ke Konstantinopolis seminggu lagi. Dia akan datang setelah berlibur di barat. Kampung halaman ibunya. Kerajaan sultan yang berada di timur tengah, sangat jauh dengan Konstantinopolis. Butuh lebih dari seminggu untuk sampai. Bahkan rencana akan gagal sebelum sampai.

     Maka itu, diputuslanlah untuk membuat sebuah taktik yang dilancarkan oleh mata-mata sultan yang ada di Kontantinopolis. Banyak sekali mata-mata sultan di sana. Di dalam maupun di luar kastil. Lagi-lagi dengan kode, Sultan mengirim pesan pada mereka melalui merpati. Diaturlah persiapan itu oleh Iskandar. Dia bekerja sebagai atasan prajurit, sehingga seringkali dia mengetahui kejadian-kejadian dalam internal kastil. Saat ini, kastil adalah sebutan istana bagi orang-orang kristen katolik atau Bizantium.

     Lima hari berlalu. dua hari lagi, anak kaisar harusnya sudah ada di Istana. Tetapi, saat ini ia sudah bersama orang-orang sultan. Seperti tawanan lain, yang secara hukum Islam memiliki peraturan sendiri dalam memperlakukan seorang tawanan. Maria dilayani sedemikian rupa. Seorang tawanan yang bahkan dia sendiri tidak mengerti bahwa dia ditawan. Namun seringkali bertanya, "Di mana aku? Di mana?"

     Iskandar membuatnya supaya tidak ketakutan. "Kita dalam perjalanan menuju kastil. Dua hari lagi kita akan sampai. Tenang saja, kamu akan bertemu papamu."

     Mengetahui anaknya lepas dari pengawal-pengawal kastil. Berita itu membuatnya melempar gelas-gelas emas di sisinya. Pasukan dikerahkan di setiap sisi kota untuk mencari putri kaisar. Orang-orang sultan tentu punya sebuah tempat yang tidak dapat dijangkau dengan mudah. Yaitu di ruang bawah tanah, yang bila dibuka harus dengan mengumpulkan batu-batu dengan bentuk yang tidak beraturan. Sekarang Sultanlah yang mengirimkan surat kepada Kaisar mengenai penculikan putrinya, dan Sultan memutuskan bila ingin ada pertukaran, datanglah lusa di dekat Lembah Apo. Lalu Kaisar dengan geram terpaksa menerimanya, dengan mengajukan syarat agar pada saat itu pihak Sultan tidak membawa kesatria selain lima orang. Benarlah apa yang dikatakan Iskandar. Bahwa hari ini, dua hari setelah hari itu, dia--Putri Kaisar--akan kembali bertemu dengan ayahnya. Namun, tentu saja Iskandar tidak bergabung lagi dengan mereka. Apa hal nanti bila Iskandar terbongkar rahasianya? Putri kaisar tidak mengetahui betul wajahnya, sebab topeng menutupi dengan rapat kecuali bagian mata. Maka itu, orang-orang yang dikirim Sultanlah yang menggantikannya. Sultan mengirim orang-orangnya, supaya mata-mata di Konstantinopolis yang sudah lama menyembunyikan identitasnya, tidak terungkap begitu saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun