"Assalamualaikum halo, ini siapa ya?" terdengar suara wanita paruh baya di seberang sana.
 Dito membeku mendengar suara itu. Kata-kata yang ingin ia ucapkan menguap begitu saja.
"Halo, ada orang disana?" terdengar suara itu lagi.
" I-ibu." Ucap Dito. Dari sekian banyak kata, hanya kata itu yang berhasil terlontar dari mulutnya.
"Dito, mashallah akhirnya ibu bisa denger suara kamu. Kamu apa kabar? Kamu baik baik saja kan nak?" kata ibu Dito. Terdengar sebersit rasa khawatir dibalik suara cerianya itu.
"D-Dito baik bu Alhamdulillah." Kata Dito akhirnya bisa mengeluarkan beberapa kata dari mulutnya. Dito merasa ia ingin menangis setelah mendengar suara ibunya.
"Alhamdulillah".
"Dito yakin baik-baik saja?" tanya ibu Dito disebrang sana. Seolah-olah ia tahu perasaan anaknya saat ini.
"Maa-maaf bu, Dito minta maaf. Dito mau pulang sekarang. Maaf bu maafin Dito."ucap Dito dengan tersendat-sendat. Ia tidak bisa lagi menahan air matanya dan tidak lama suara isak-isakan kecil terdengar dari mulut Dito.
 Ibunya terdiam mendengarkan suara anak sulungnya tersebut. Ia merasa anaknya sedang memiliki masalah yang besar. Sehingga ibunya hanya bisa terdiam dan mencoba mendengarkan keluh kesah anaknya .
"Dito sudah berbuat dosa yang sangat besar besar bu." Suara Dito terdengar saat beberapa waktu yang lalu ia terisak-isak.