Mohon tunggu...
Komunitas Lagi Nulis
Komunitas Lagi Nulis Mohon Tunggu... Penulis - Komunitas menulis

Komunitas Penulis Muda Tanah Air dari Seluruh Dunia. Memiliki Visi Untuk Menyebarkan Virus Semangat Menulis Kepada Seluruh Pemuda Indonesia. Semua Tulisan Ini Ditulis Oleh Anggota Komunitas LagiNulis.id

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Pesona di Balik Kesunyian Arjuno-Welirang

15 Maret 2020   19:07 Diperbarui: 15 Maret 2020   19:02 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Oleh: Maria Pusuma Rosari

Sebuah catatan perjalananku dengan teman pendakian "Line Friend"

Bisa dibilang, Arjuno-Welirang menjadi gunung terakhir yang kami semua daki. Bukan karena kapok, tapi kami merasa sudah berada di titik : apalagi sih yang kita cari di dunia? 

Ngapain sih kita capek ndaki gunung setinggi ini? Dan hingga kini, belum ada lagi perjalanan yang menghantarkan kami menaklukan puncak gunung lainnya.

Aku, Evi, Yudi dan Kakang merencanakan perjalanan ini sekitar awal tahun 2016. Tema perjalanan ini reuni, setelah sebelumnya kami mendaki Merbabu bersama di tahun 2015.

Ada banyak cerita terselip di antara tahun itu yang akan kuceritakan nanti, karena saat ini aku hanya ingin menceritakan Arjuno-Welirang. Gunung yang jarang orang daki. Sebuah gunung yang medannya bisa dibilang terjal dan sulit. Apakah aku sanggup?

Beberapa kali sepulang kerja dan kuliah, kami meeting untuk membicarakan rencana perjalanan serta manajemen perjalanan. Kami membahas trek yang akan dilalui, tak lupa dengan menonton beberapa video Youtube pendaki yang sudah pernah ke sana. Dan indah banget! Gak sabar untuk segera ke sana.

Meeting pertama, kami membicarakan antara mau mendaki Arjuno-Welirang atau Semeru. Sebenarnya mau sekali ke Semeru, cuma mau sampai Ranukumbolo saja. Tapi, Kakang gak mau ikut kalo ke sana lagi. Alhasil karena gak mau tim berkurang, kita kembali lagi ke tujuan awal, Arjuno-Welirang.

Setelah pembicaraan pertama, kami sama sekali gak ketemu lagi karena kesibukan masing-masing. Grup Whatsapp juga hanya sesekali saja dan itu hanya berbalas emoticon. Entah sebenarnya jadi pergi ke sana atau tidak. Yang penting nabung dulu yang banyak.

Dua bulan sebelum rencana, aku kembali rutin jogging supaya badan lebih fit saat mendaki. Kuajak juga teman-teman "Line Friend" untuk CFD-an. Jarang sih yang pada mau. HAHAHA. Aku akhirnya mengajak teman kerjaku untuk Jogging di Alun-Alun Kota Tangerang.

Di sekitaran bulan yang sama, sebagai ketua perjalanan, Yudi mengajak kami meet-up. Pada pertemuan kami kali itu, kami dibagikan proposal perjalanan yang sangat unik dibuat oleh Yudi. Semua perhitungan budget, list perlengkapan, serta rundown perjalanan sudah ada di dalamnya. Tak lupa kami juga langsung booking tiket kereta serta pembagian tugas melengkapi peralatan yang ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun