Oleh : Nur Fitriani Ramadhani
Riuh itu ...
Bercerita tentang yang fana
Seolah tak ada beban
Seolah tak ada harga yang perlu mereka bayar
Terhadap waktu yang telah mereka lalui
Sadar tak sadar ...
Gelombang positif mereka hiraukan
Gelombang negatif mereka tujukan
Seolah setiap masalah yang datang
Hanyalah hembusan angin yang tak berarti
Terlatih Hedonis
Hingga lupa jati diri
Terlatih Individualis
Hingga lupa solidaritas
Terlatih nyaman dalam penuh tawa   Dasar apatis...
Hingga akhirnya lupa bergerak maju dalam perjuangan
Tak ada yang berpikir tentang masa depan
Seolah telah candu dalam kepasrahan
Mereka pikir ...
Hiduplah senyaman mungkin saat ini
Tiap orang miliki ketentuan takdir di masa depan
Namun, ada satu hal yang mereka lupakan
Bahwa hidup bukan tentang masa depan diri sendiri
Itu tak ada artinya
Dibanding masa depan bangsa, yang engkau genggam saat ini
Sebagai konsekuensi penerus bangsa
Apa jadinya...
Jika hanya bermimpi dan berjuang saja, sembari engkau lupakan ?