Mohon tunggu...
Komunitas Lagi Nulis
Komunitas Lagi Nulis Mohon Tunggu... Penulis - Komunitas menulis

Komunitas Penulis Muda Tanah Air dari Seluruh Dunia. Memiliki Visi Untuk Menyebarkan Virus Semangat Menulis Kepada Seluruh Pemuda Indonesia. Semua Tulisan Ini Ditulis Oleh Anggota Komunitas LagiNulis.id

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Menuntaskan Kemiskinan

26 Maret 2019   23:41 Diperbarui: 27 Maret 2019   00:11 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Masykur ibn Suyuti

Berbicara tentng pendidikan dan kemiskinan, merupkan dua hal yg saling berkorelasi (berhubungan). di banyak penelitian tentang pendidikan dan kemiskinan, dua hal tersebut selalu menjdi indikator penilaian untuk melihat sejauhmana tingkat kesejahteraan masyarkat di suatu daerah. Kemiskinan merupkan permaslahn sosial yg begitu kompleks. para pakar telah banyak mendefinisikan pengertian dari kemiskinan itu sendiri, secara sederhna kemiskinan bisa diartikan sebagai ketidak mampuan seseorang dalm memenuhi kebutuhan pokoknya seperti makan, minum, pakaian, tempat tinggal dan lainnya. ketidak mampuan tersebut tentu bnyak faktornya, salah satu faktor tersebut adlah ketidak mampuan dalam hal intelektual.


Di zaman modern saat ini persaingan hidup semakin ketat, peluang keterbukaan lapangan kerjapun semakin sempit, terlebih lagi indonesia telah masuk era Masyarkat Ekonomi Asean (MEA) mengakibatkan terbukanya pasar bebas asing masuk kedalam negeri, mau tidak mau masyarakat pribumipun harus mampu bersaing dengan asing. Bagaimana kita mampu bersaing dengan sistem pasar yang begitu bebas dan bersaing? tentu kita harus berupayah untuk mampu mensejajarkan diri dalam persaingan tersebut, dimana kita tidak hanya bisa mengandalkan otot tapi otak yang akan lebih banyak berperan, misal dalam bisnis, dewasa ini persaingan bisnis telah bergulat dalam tatanan sistem dengan kemajuan teknologi yg begitu pesat, bisa kah kita bersaing dengan kemampuan pengetahuan terbatas ? mungkin saja bisa, namun tentu tidak secanggih mereka yg mempunyai pengetahuan intelktual tinggi. Disinilah peran intelektual diperlukan.


Kekuatan intelektual berperan dalam mensejajarkan persaingan bisnis yg telah tersistem dengan pengetahuan teknologi dan pengetahuan umum yang tinggi. untuk itulah pendidikan sebagai sarana penguat intelektual mempunyai peran besar dalam membuka cakrawala berfikir. pendidikan pula merupakan sarana peningkatan kualitas sumber daya manusia. semakin tinggi tingkat pendidikan semakin meningkatkan kualitas SDM, begitu pula kemampuan intelektual semakin tinggi. jika kemampuan SDM dan Intelektual telah mencapai puncaknya maka adakah kekurangan persaingan itu ?. mungkin ada namun kecil, sehingga kekuatan persaingan semakin berkompetitif. semakin tinggi tingkat pendidikan semakin membuka cakrawala berfikir, semakin membuka sekat-sekat pembatas ketidak mampuan tersebut, sehingga kemiskinan dengan dasar keterbatasan tersebut dapat di dobrak dan dientaskan. dengan demikian Pendidikan mampu mengentaskan Kemiskinan.


(ditulis dalam renungan pagi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun