Ekstrak daun sirih ini dipadukan dengan jeruk nipis, karena sifat dari daun sirih yang mudah teroksidasi, selain itu komponen kimia yang terkandung dalam jeruk nipis antara lain flavonoid, alkaloid, tanin, minyak atsiri dan saponin yang mempunyai aktivitas antimikroba (Lestari, Rahma dkk. 2018). Sedangkan gel lidah buaya berfungsi agar hand sanitizer yang dihasilkan lembab dan lembut di kulit.
 Formulasi pembuatan 100 ml hand sanitizer daun sirih:
- 40 ml ekstrak daun sirih
- 10 ml air jeruk nipis
- 50 ml air matang
- Gel lidah buaya secukupnya
Dari kuesioner yang dibagikan kepada 20 koresponden, 48,2% orang merasa sangat puas, 38,2% puas, dan 13,8% cukup puas dengan pelatihan yang diberikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pelatihan ini menarik antusiasme yang sangat baik dari masyarakat.
 "Dengan adanya pelatihan program pembuatan hand sanitizer menggunakan bahan alami ini sangat membantu para ibu karena cara pembuatan dan bahan yang dibutuhkan mudah ditemui disekitar kami, sehingga sepulang dari program pelatihan ini kami bisa membuatnya sendiri di rumah," ujar Ibu Zuli selaku salah satu peserta dalam program pelatihan tersebut.
 Program 2: Pelatihan Cara Identifikasi Formalin dan Boraks serta Bahan Pewarna Sintetik pada Makanan Secara Sederhana
Maraknya peredaran berbagai jenis produk pangan yang mengandung bahan berbahaya seperti formalin, boraks dan pewarna sintetik, mulai dari bahan baku sampai dengan produk, sangat meresahkan masyarakat.
Oleh Karena itu pada 31 Juli 2020 di kediaman ibu Sri Desa Undaan Lor RT 2 RW 5 diadakan demonstrasi cara pengujian makanan yang mengandung formalin, boraks, dan pewarna sintetik dengan cara sederhana. Identifikasi makanan mengandung formalin menggunakan ekstrak kulit buah naga, sedangkan identifikasi boraks menggunakan ekstrak kunyit, dan identifikasi pewarna sintetik dengan menggunakan larutan sabun.
Menurut Dewi (2019: 49) Penggunaan kulit buah naga sendiri karena kandungan antosianin yang apabila bereaksi dengan formalin akan menstabilkan warna antosianin kulit buah naga karena sama-sama memiliki sifat asam. Hasil positif ditunjukkan apabila sampel yang ditetesi dengan ekstrak kulit buah naga berwarna merah. Sampel makanan yang positif formalin antara lain cincau, ikan asin, dan bakso.
Sedangkan dalam kunyit terkandung senyawa kurkumin yang dapat mendeteksi boraks, karena kurkumin mampu menguraikan ikatan-ikatan boraks menjadi asam borat (Bilazhr, 2014). Hasil positif ditunjukkan apabila sampel yang diberi ekstrak kunyit berwarna merah kecoklatan. Sampel makanan positif boraks antara lain ikan asin, arum manis, bakso dan kerupuk.
Identifikasi bahan makanan dengan pewarna sintetik dengan memanfaatkan larutan sabun, karena sabun bersifat basa. Jika pewarna alami seperti ekstrak buah naga, daun pandan, dan kunyit ditambahkan dengan sabun akan menghasilkan warna berturut-turut merah tua, hijau tua dan coklat tua. Sedangkan sampel dengan pewarna sintetik jika ditambahkan dengan larutan sabun, warna yang dihasilkan akan sama atau tidak terjadi perubahan warna (stabil).