Senja mulai beringsut, Nurul menyaksikan tenggelamnya matahari dari jendela Rumah Sakit yang dihuninya dua hari yang lalu, sesekali dia menengok ke arah jam dinding yang berjalan terasa sangat lamban, bersama Ibunya yang masih tetap setia menjaganya.
Hari ke tiga dia kedatangan Uus temannya. Ditunjukannya hasil rongsen tubuhnya, sambil berjanji akan meninggalkan makanan kesukaanya "milidi dower" yang membuatnya sekarang menginap di rumah sakit tersebut. Asam lambungnya kumat, dia di rontgen bukan karena penyakit itu, tapi karena ada rasa nyeri yang ia rasakan di ulu hatinya beberapa hari ini.
Nurul makin mencermati hasil rontgen tersebut dan panik tidak terelakan ketika melihat pada titik hatinya ada semacam logam yang menancap, diapun menangis histeris karena takut telah terjadi sesuatu padanya. Uus segera memanggil perawat yang sedang melintas, perawat tersebut semula tidak yakin akan mampu menjawab pertanyaan dari pasien tersebut. Setelah ditunjukan hasil rontgen tersebut dia sangat familiar dengan benda yang bersarang tepat pada gambar rontgen tersebut. Â Benda tersebut adalah kawat pakaian dalam yang lupa tidak dilepas Nurul sewaktu dia rontgen.
Kebumen, 1 September 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H