Langit murung
Berselubung mendung
Hitam pekat
Seperti hitamnya dosa-dosa ku kepada-Mu.
Tajamnya ucapku mampu goreskan luka
Hanyutkanku dalam kubanagan dosa
Belungsang dari bibirku menjadi racun
Hingga bunuh jiwaku.
Ragaku semakin bongko
Tapi lidahku tak jua terkebiri
Masih saja suka caci maki.
Laknat, sumpah, serapah
Menghujani jiwaku
Agah mata para pendendam laksana genosida.
Aku tersungkur di kaki langit
Mengharap ampunan dari hati-hati yang tersakiti
Berharap Kau buka pintu-pintu ampunan
Agar gelabah hatiku tak semakin ruam.
Banjarnegara, 27 Oktober 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H