Mohon tunggu...
Laeliya Hasanah
Laeliya Hasanah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Saya menyukai dunia pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penggunaan Media Tempat Sampah Emosi dalam Bimbingan Klasikal untuk Mengungkapkan Emosi Peserta Didik

26 Oktober 2023   23:31 Diperbarui: 26 Oktober 2023   23:33 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan dengan kurikulum merdeka merupakan pendidikan yang berfokus pada peserta didik. Dengan adanya kurikulum ini memberikan kesempatan pada guru untuk terus mengembangkan diri dalam memberikan layanan pendidikan yang terbaik sesuai dengan kebutuhan dari peserta didik. Salah satu layanan yang dapat diberikan kepada peserta didik ialah layanan bimbingan klasikal. Bimbingan klasikal dengan tema pengendalian emosi merupakan tema layanan yang penting untuk diberikan pada peserta didik, dengan tujuan agar peserta didik mampu menganalisis informasi-informasi yang didapatkan berkaitan dengan emosi, selain itu peserta didik juga jadi mampu mengendalikan dirinya ketika sedang emosi dengan melakukan hal-hal positif saat emosi. Peserta didik juga menjadi tahu apa dampak dari emosi-emosi yang diekspresikan dalam hal-hal negatif selain itu dapat merugikan dirinya sendiri tentu itu juga akan berpotensi merugikan orang lain di sekitarnya.

Dalam bimbingan klasikal ini kotak sampah emosi sebagai media yang digunakan untuk mengungkapkan emosi peserta didik. Fungsi dari media ini adalah sebagai tempat pembuangan emosi-emosi negatif yang masih melekat pada diri peserta didik. Peserta didik diarahkan untuk menuliskan apa saja emosi negatif yang sedang dirasakanya lalu mereka dibebaskan untuk merusak kertas tersebut dan membuangnya di kotak sampah emosi yang telah disediakan. Kagiatan ini diharapkan peserta didik mampu merasa lebih tenang dan mengurangi hal hal negatif yang ada pada diri peserta didik dengan mindset yang telah dibangun bahwa hal negatif tersebut telah mereka buang. 

Melalui layanan bimbingan klasikal ini dapat membantu peserta didik dalam mengungkapkan perasaanya, karena beberapa diantara mereka mempunyai hal-hal yang tidak dapat mereka ceritakan pada orang lain namun kali ini mereka merasa diberi ruang untuk dapat menceritakanya dengan bebas tanpa ada batasan yang mereka sampaikan dalam bentuk tulisan. Hal ini dapat membantu meningkatkan kemampuan regulasi emosi peserta didik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun