Mohon tunggu...
Laeli Fitri Handayani
Laeli Fitri Handayani Mohon Tunggu... Mahasiswa - UNNES

travelling

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa PPG Prajabatan UNNES Gelombang 2 Tahun 2023 Melestarikan Jamu Tradisional Melalui Sosialisasi Gerakan Minum Jamu di SD Negeri Ngaliyan 03

24 Agustus 2024   13:10 Diperbarui: 24 Agustus 2024   13:17 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : dokumentasi pribadi

Jamu Tradisonal merupakan minuman Obat Herbal warisan Nenek moyang Indonesia yang memiliki berbagai macam khasiat bagi Kesehatan. Akan tetapi, minuman ini mulai di tinggalkan oleh anak muda saat ini. Oleh karena itu, melalui mata kuliah Projek Kepemimpinan, Mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang 2 Tahun 2023 yang terdiri atas Fauzi, Kholifatul, Kurnia, Laeli, Lella, Karto, Kharisma, Kisna, Kusuma, Khusni, dan Lana yang diampu oleh Dr. Eka Titi Andaryani S.Pd., M.Pd. mengadakan kegiatan Sosialisasi Gerakan Minum Jamu di SD Negeri Ngaliyan 03 Kota Semarang pada Hari Kamis, 8 Agustus 2024. Kegiatan ini memiliki tujuan untuk melestarikan kebudayaan Indonesia yang telah di akui oleh UNESCO yaitu Minuman Jamu yang merupakan warisan budaya Indonesia.

Dikutip dari Detik Jatim, Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (Unair) Prof. Dr. Mangestuti Agil MS. Menyebutkan bahwa dengan adanya pengakuan UNESCO tersebut, seharusnya sudah tidak ada lagi keraguan untuk meminum Jamu, apalagi Minuman tradisional itu memiliki berbagai manfaat. "Konsumsi jamu harus tetap diimbangi dengan penerapan pola hidup yang sehat. Ramuan jamu jangan dipandang sebagai obat. Kalau kita pandang sebagai obat, kita hanya minum kalau kita sakit. Itu yang agak kurang tepat menurut saya," ujar Prof Mangestuti.

Minuman jamu merupakan sebuah minuman obat herbal yang memiliki berbagai macam khasiat atau manfaat bagi Kesehatan. Melihat kondisi saat ini yang menunjukkan bahwa jamu telah tergerus oleh perkembangan zaman dan bahkan kalah bersaing dengan obat-obat modern, maka selaku generasi penerus bangsa kita harus memiliki peran secara aktif untuk melestarikan kebudayaan asli Indonesia tersebut.

Sumber : dokumentasi pribadi
Sumber : dokumentasi pribadi

Selain melakukan sosialisasi mengenai macam-macam jamu dan manfaatnya, kegiatan ini memiliki tujuan untuk melestarikan kebudayaan Indonesia. Dengan melaksanakan kegiatan Sosialisasi Gerakan Minum Jamu kepada siswa Kelas 5 SD Negeri Ngaliyan 03 Kota Semarang selaku generasi penerus bangsa di masa mendatang, tim pelaksana berharap siswa tersebut dapat menjadi pelopor pelestarian kebudayaan Indonesia di era gempuran zaman modernisasi.

Sumber : dokumentasi pribadi
Sumber : dokumentasi pribadi

Gerakan Minum Jamu tersebut dilaksanakan dengan melibatkan perwakilan pihak SD Negeri Ngaliyan 05 yaitu beberapa guru dan Kepala Sekolah yang membuka kegiatan tersebut, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan sosialisasi mengenai Sejarah Jamu, jenis-jenis Jamu, Manfaat Jamu, dan di akhiri dengan mengajak siswa kelas 5 dan bapak-ibu guru SD Negeri Ngaliyan 03 untuk minum salah satu jamu tradisional secara bersama-sama. Jamu yang dikenalkan untuk dinikmati dalam acara tersebut adalah jamu Kunir Asam.

Jamu Kunyit asam merupakan jamu yang terbuat dari dua jenis rempah, yaitu kunyit dan asam Jawa. Jamu kunyit asam termasuk dalam jenis minuman herbal yang digemari masyarakat Indonesia karena rasanya yang tidak terlalu pahit dibandingkan dengan jenis jamu yang lain. Dikutip dari buku 'The essence of Indonesia spa: spa Indonesia gaya Jawa dan Bali' oleh Louise Jumarani, kunyit dan asam Jawa berkembang dan dikonsumsi dalam bentuk jamu terjadi sejak zaman Kerajaan Majapahit. Kala itu, untuk menyembuhkan penyakit putri Tribuwana Tungga Dewi, dibuatlah obat yang berasal dari racikan daun dan rempah-rempah. Racikan tersebut kemudian ditumbuk, direbus, dan diminum. Konsep ini dinamakan dengan jamu godhog yang ternyata mampu menyembuhkan penyakit sang putri. Beberapa Khasiat dari Jamu Kunyit asam antara lain: meningkatkan daya tahan tubuh, menurunkan kadar gula darah, menjaga kesehatan tulang, meningkatkan fungsi otak, mengatasi bau badan, mencegah kanker, dan masih banyak khasiat baik lainnya bagi kesehatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun