Kami, para peserta trip yang berjumlah 26 orang berangkat dari pusat Kota Medan menuju Samosir pada tengah malam agar tiba di tempat wisata dini hari.Â
Kami menggunakan bus premium sedang untuk menempuh perjalanan yang jaraknya lebih dari 200 km dan memakan waktu sekitar 5-6 jam. Â Sebenarnya pilihan bus ini kurang sesuai dengan medan yang naik turun dan jalan yang cukup sempit.Â
Sesampainya di Bukit Holbung, kami langsung trekking menuju puncak bukit. Jalan setapak yang berkelok terlihat begitu estetik. Meskipun tidak mendapatkan view sunrise karena keterlambatan bus, namun kami tetap excited.Â
Masing-masing dari kami langsung berebut mengabadikan momen dengan kamera ponsel. Sebagian memilih duduk selonjoran menikmati semilir angin sejuk pagi hari dan memandang luasnya Danau Toba yang begitu Indah.Â
Selain kami, banyak pengunjung yang sudah tiba di Bukit Holbung. Terlihat tenda-tenda camping warna-warni berdiri di sudut-sudut bukit.Â
Keindahan Bukit Holbung memang mempesona, bahkan sepasang kekasih menjadikan tempat ini untuk pengambilan foto prewedding.Â
Dari puncak bukit, kita juga dapat melihat megahnya Patung Yesus tertinggi di dunia yang berada di Bukit Sibea-bea. Patung ini dibangun sejak 2018 di sekitar 1.000 meter di atas permukaan laut.Â
Puas berfoto dan menikmati pemandangan alam, kami pun turun dan meluangkan waktu sejenak untuk sarapan. Segelas kopi hangat dan indomie kuah adalah menu yang cocok disantap untuk menghangatkan badan dan sebagai bekal perjalanan selanjutnya.Â
Huta Siallagan
Destinasi berikutnya adalah Huta Siallagan. Kami kembali menggunakan bus untuk menempuh perjalanan selama 1-2 jam. Kunjungan ke Bukit Holbung dan Huta Siallagan sebenarnya bukanlah kali pertama bagi saya.Â