Mohon tunggu...
Laeli Nuraj
Laeli Nuraj Mohon Tunggu... Lainnya - Basic Education Research Team

Suka baca, ngopi, jalan pagi, dan jalan-jalan.

Selanjutnya

Tutup

Book Artikel Utama

[Review Buku] Mata dan Rahasia Pulau Gapi, Ungkap Hikayat Kesultanan Ternate

2 September 2024   18:11 Diperbarui: 3 September 2024   21:32 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Elemen realis tersemat pada persoalan tentang pendidikan Matara yang menurut ibunya tidak pernah memuaskan. Selain itu, tentang kontroversi rencana pembangunan infrastruktur yang kerap mengorbankan banyak aspek demi keuntungan suatu kelompok. 

Seperti halnya pada Mata di Tanah Melus, dalam novel Mata dan Rahasia Pulau Gapi juga mengandung unsur magical realism yang kuatHal ini ditunjukkan oleh adanya binatang-binatang yang berperilaku seperti manusia, dapat bicara, menulis, dan merasa selayaknya manusia. Kepercayaan atau mitos terhadap suatu tempat yang dianggap angker atau memiliki kekuatan magis juga dituturkan berulang kali. 

Novel ini juga mengandung sindiran bahwasanya seekor kucing dan anjing yang kemudian menjelma sebagai laba-laba sangat patuh dan bertanggung jawab atas perintah tuannya. Dalam hal ini ditunjukkan pada kesetiaan dan keseriusannya talam menjaga benteng-benteng pusaka.

Pesan Moral

Pendidikan sejatinya bisa dilakukan di mana saja melalui sekolah formal maupun nonformal. Penentuan identitas sekolah unggulan atau favorit rupanya memberikan dampak negatif terhadap pandangan masyarakat. Seperti ibu Matara yang mengalami kesedihan berlarut dan kemarahan besar karena Matara tidak lolos seleksi sekolah unggulan. Orang tua seyogianya bisa lebih bijak dan tidak memaksakan anaknya untuk harus bisa masuk ke sekolah tertentu. 

Pembangunan infrastruktur dengan tujuan memajukan suatu wilayah seharusnya tidak mementingkan suatu kelompok tertentu. Perlu pertimbangan dan peninjauan mendalam yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat secara masif serta memperhatikan warisan leluhur, bukan malah merusak dan atau menghilangkan jejak sejarah. 

Penting untuk mengenalkan kultur dan menumbuhkan rasa kepemilikan terhadap kekayaan negeri kepada anak-anak sejak dini. Salah satunya melalui buku cerita seperti Mata dan Rahasia Pulau Gapi.

Kesimpulan

Bagi saya buku ini sangat memikat lantaran penuturan yang mendalam tentang sejarah tamadun Kota Ternate. Selama membaca novel ini, tergambar memori pengalaman ketika singgah beberapa kali di kota yang menjadi penghasil rempah dan cengkeh. Dari pelabuhan, jalanan, hotel dan mall-nya, kesultanan, hingga benteng-benteng peninggalan Portugis dan Belanda, serta Danau Tolire yang indah dan Gunung Gamalama yang gagah. 

Cerita yang dituturkan secara sederhana dari sudut pandang seorang anak dan seekor kucing namun tetap jelas dan deskriptif membuat pembaca terutama anak-anak mudah memahami alurnya. Pesan moral yang terkandung berupa pendidikan, keberanian, pengabdian, persahabatan, dan sense of belonging terhadap kekayaan negeri tersampaikan dengan elok. 

Novel sastra anak ini sangat direkomendasikan untuk bisa lebih mengenal Indonesia dan menjaga kultur agar senantiasa lestari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun