Mohon tunggu...
Laeli Nuraj
Laeli Nuraj Mohon Tunggu... Lainnya - Basic Education Research Team

Suka baca, ngopi, jalan pagi, dan jalan-jalan.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Menilik Sejarah Daerah Multikultural di Museum Sumatera Utara

13 Agustus 2024   22:11 Diperbarui: 14 Agustus 2024   18:09 738
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang masyarakatnya sangat multikultural. Penduduk asli terdiri dari Suku Melayu, Batak, Karo, Mandailing, Nias, dan masih banyak lagi. Sementara masyarakat pendatang dari luar pulau mayoritas berasal dari Jawa, Aceh, dan Padang. Sedangkan etnis dari luar nusantara datang dari China dan India sejak dulu kala. Masing-masing suku membawa kebudayaan, agama, dan kuliner yang unik, menjadikan Medan sangat kaya dan beragam. 

Keragaman tersebut dapat dinikmati di Museum Negeri Sumatera Utara. Sebuah museum yang letaknya di Jalan H.M. Jhoni No. 51, Medan. Museum ini buka setiap hari kecuali hari Senin, dari pukul 09.00-15.00 untuk weekend dan buka dari pokuł 09.00-15.30 saat weekdays. 

Sebagai perantau yang tinggal di Medan sejak awal 2024, rasa ingin tahu tentang sejarah dan perkembangan zaman di Sumatera membawa saya ke Museum Negeri Sumatera Utara. Sabtu lalu, saya berkunjung ke sana, namun hanya sebentar karena museum segera ditutup. Saya pun mengunjunginya lagi pada hari Minggu. Untung harga tiket masuknya murah, hanya Rp 5.000 untuk dewasa dan Rp 3.000 untuk anak-anak. Meskipun murah, tapi pengunjung museum ternyata tidak cukup banyak. Apakah masyarakat kurang tertarik dengan museum ini?

Padahal, museum dengan konstruksi gedung yang menyerupai rumah adat dan sangat luas ini menyimpan banyak sekali koleksi bersejarah. 

Di ruang pertama, sepasang Makara, hewan mitos berkepala gajah dan berekor ikan diletakkan di sisi kiri dan kanan pintu masuk. Makara menjadi koleksi pertama yang diletakkan oleh Presiden pertama RI, Ir. Soekarno pada tahun 1954. Namun museum ini diresmikan pada 19 April 1982. 

Makara | Dok. pribadi
Makara | Dok. pribadi

Museum Negeri Sumatera Utara terdiri dari dua lantai dengan beberapa ruangan. Di lantai 1 sayap kanan, terdapat Ruang Prasejarah, Ruang Religi Kuno, Ruang Masa Kerajaan Hindu Budha, Ruang Perkembangan Islam di Sumatera Utara, dan Ruang Kolonial. Di sayap kiri, terdapat Ruang Gubernur, Ruang Perjuangan, dan Ruang Pers. Di halaman belakang terdapat ruangan terbuka Taman Purbakala. Sedangkan di lantai 2, berisi Ruang Etnografi dan serba serbi Thailand. 

Ruang Prasejarah

Di Ruang ini, terdapat replika manusia purba dan peralatan hidupnya, beragam artefak, dan replika binatang yang hidup pada masanya. Adapun yang asli yaitu fosil Gajah Sumatera (Gajah Asia) yang pada saat itu sangat banyak ditemui. Begitu juga dengan Gajah Afrika. Sayangnya, spesies ini sekarang sudah menjadi hewan langka yang jumlahnya dapat dihitung dengan jari. 

Tulang Gajah | Dok. pribadi
Tulang Gajah | Dok. pribadi

Ruang Religi kuno

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun