Mohon tunggu...
Laeli Nuraj
Laeli Nuraj Mohon Tunggu... Lainnya - Basic Education Research Team

Suka baca, ngopi, jalan pagi, dan jalan-jalan.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Banyuwangi Trip: De Djawatan, Hutan Mistis Namun Eksotis

27 Juli 2024   13:04 Diperbarui: 12 Agustus 2024   08:58 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
De Djawatan | Foto: Dokumentasi Pribadi

Desember 2023 lalu, kereta Wijayakusuma membawaku dari ujung barat Jawa Tengah hingga ke ujung timur Pulau Jawa. Lebih dari 14 jam berada di kereta ekonomi seharga Rp 330.000 membuat badan terasa pegal. Belum lagi kebosanan lantaran lamanya perjalanan. Namun, kehadiran teman dari Solo yang akan bersama-sama melakukan wisata ini, seakan mengubah suasana menjadi dan lebih menyenangkan.

Pagi-pagi kami sudah tiba di Banyuwangi. Beberapa ojek pangkalan menawarkan jasanya. Kami menolak dengan sopan, karena kami ingin berjalan untuk mencari sarapan. Nasi (sego) cawuk, menu sarapan khas masyarakat Kota Banyuwangi ini begitu menggiurkan. Campuran kuah parutan kelapa dan serutan jagung, ditambah lauk telur dan tahu sangat lezat dipadukan. Ditambah, renyahnya peyek sebagai pelengkapnya.

Sego Cawuk | Foto: Dokumentasi Pribadi
Sego Cawuk | Foto: Dokumentasi Pribadi

Banana Homestay

Taxi online memboyong kami ke Banana Homestay, penginapan murah Rp 200.000 permalam. Bangunannya didominasi warna kuning, menunjukkan keceriaan dan kebahagiaan. 

Banana Homestay | Foto: Dokumentasi Pribadi
Banana Homestay | Foto: Dokumentasi Pribadi

Pasangan Bu Firda dan Pak Imron, serta puteranya Kelana, menyambut kami dengan hangat. Selain kami, ada beberapa tamu dari dalam dan luar negeri. Hospitality yang baik dari pemilik homestay kerap mengundang tamu-tamunya datang kembali.

Hari pertama, kami akan berkeliling kota dengan motor sewaan. Kami menyewanya di penginapan ini, harganya standar Rp 75.000-Rp 100.000 per hari.

Soto Rujak

Wisata ke kota yang dijuluki dengan The Sunrise of Java, tidak lengkap jika tidak mencicipi kulinernya yang unik. Salah satunya soto rujak yang kami temui di pinggiran jalan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun