Penat dengan segala kesibukan yang tidak ada hentinya? Ingin berlibur tapi nggak mau ribet? Join open trip menjadi salah satu solusinya. Selain tidak perlu memikirkan itinerary, budget-nya bisa lebih murah karena share cost dengan peserta lain.Â
Setelah menentukan tujuan destinasi berlibur, langkah berikutnya adalah melakukan riset jasa open trip. Dibutuhkan ketelatenan dan ketelitian dalam memilih yang cocok. Membaca komentar dan ulasan pengguna jasa tentu akan cukup membantu. Pastikan jadwal keberangkatan dan lama perjalanannya sesuai dengan rencana kita.
Mei tahun 2023 lalu, saya bersama tiga orang teman mengikuti open trip dengan tujuan destinasi Pulau Karimun Jawa. Pulau di Utara Jawa yang terdiri dari gugusan pulau-pulau dengan keindahan alam bawah laut yang sangat cantik dan mempesona. Hamparan pasir pantainya yang putih dan bersih, biru lautnya yang jernih, menjadi alasan Karimun Jawa dijuluki sebagai "The Caribbean van Java".
Ini adalah pengalaman pertama saya mengikuti open trip. Setelah mendata dan membandingkan beberapa jasa tour and travel,  menyocokkan harga dengan fasilitas yang diberikan, kami memilih Travel Buddies. Paket perjalanan 3 hari 2 malam dengan harga Rp 750.000 per orang. Paket tersebut sudah termasuk:
- Tiket PP kapal penyeberangan ferry Pelabuhan Kartini-Karimun JawaÂ
- Transportasi daratÂ
- Perahu untuk Island Hopping
- Tiket masuk wisata
- Alat snorkeling dan pelampung
- HomestayÂ
- Makan 6 kali
- Air mineral
- Tour guide
- Dokumentasi
Meeting Point di Pelabuhan Kartini, Jepara pukul 05.30 WIB pagi. Kami, yang melakukan perjalanan dari Cilacap harus berangkat satu hari sebelumnya dan bermalam dulu di Jepara. Jauhnya jarak Cilacap-Jepara selama 9 jam kami tempuh dengan Bus Efisiensi Gold Class seharga Rp 200.000. Kapasitas kursi yang terbatas, toilet yang bisa digunakan saat bus berjalan, serta tersedianya tempat untuk kaki selonjoran, membuat perjalanan lebih nyaman.
Tiba di kota yang terkenal dengan ukiran kayunya, kami menuju Homestay Premium 45. Penginapan sederhana untuk dua orang dengan kamar mandi dalam hanya Rp 200.000 per malam. Lokasinya strategis, dekat dengan pusat kota dan tidak terlalu jauh ke dermaga. Malam harinya kami sempatkan makan malam seafood di alun-alun kota. Murah dan enak rasanya.
Hari pertama
Pagi-pagi buta, kami sudah tiba di dermaga. Menanti rombongan open trip sebanyak dua puluh lima. Jumlah yang cukup besar untuk satu rombongan yang dipandu satu tour guide. Kami berkumpul di satu titik yang telah ditentukan dan diinfokan melalui WhatsApp group. Sembari menunggu peserta lain, kami sarapan jajanan ringan.Â
Tepat pukul 07.00 WIB, kapal penyeberangan ferry Pelabuhan Kartini-Karimun Jawa, mulai berlayar. Kami memilih ngemper di deck kapal paling atas, agar bisa melihat Laut Jawa yang luas. Ramai wisatawan baik lokal maupun mancanegara sibuk dengan aktivitasnya. Ada yang membaca, ada yang tidur, ada pula yang bercengkerama dengan keluarga. Masing-masing punya caranya sendiri membunuh kebosanan selama 5 jam penyeberangan.
Siang hari, kapal bersandar di Pelabuhan besar Karimun Jawa. Kami kembali dikumpulkan dengan rombongan. Selain kami, banyak juga rombongan open trip dari tour and travel lainnya.Â
Segera kami diantar ke penginapan yang ternyata adalah rumah warga. Satu rumah bisa berisi 10-12 peserta. Rasanya seperti mahasiswa yang sedang menjalani KKN.Â
Kami saling berkenalan dan menjalin pertemanan. Inilah salah satu hal baik yang didapat dari mengikuti open trip: teman baru. Usai rehat sebentar, kami dipersilakan untuk makan siang dengan menu rumahan sederhana yang dipesan dari warga. Jadi para jasa tour and travel ini bekerja sama untuk membantu ekonomi masyarakat setempat.Â
Snorkeling di Karang Sendok
Tiba-tiba gerimis datang, kami yang sudah bersiap untuk tujuan utama snorkeling sedikit kecewa. Untungnya gerimis tidak berlangsung lama. Ketika reda, segera kami ke dermaga bersama-sama. Tour guide memberi pengarahan dan memimpin doa. Semoga trip ini menyenangkan dan tidak ada kendala. Pelampung dan alat snorkeling dibagikan ke setiap peserta.Â
Kami sudah berada di tengah lautan, perahu-perahu lain terlihat di kiri-kanan. Saling berebut spot snorkeling yang paling apik. Terpana, dengan banyaknya ikan-ikan di dalam sana. Nemo, ikan kerapu, ikan zebra, dan masih banyak jenis lainnya dengan beragam warna. Sayangnya, beberapa terumbu karang mengalami kerusakan, akibat ulah manusia yang sewenang-wenang.Â
Sunset di Tanjung Gelam
Menjelang sore, rombongan diboyong ke Tanjung Gelam. Pantai di semenanjung barat berpasir putih, bebatuan hitam (gelam) dengan ombak yang tenang. Tanjung Gelam adalah tempat yang tepat untuk mengantar matahari pulang ke peraduan.
Pohon-pohon kelapa doyong yang menjadi ikon pulau ini, tidak boleh terlewatkan. Siluet berlatar belakang langit biru kekuningan terlihat begitu estetik. Untuk bisa foto di sini, wisatawan harus rela mengantri.
Kuliner Malam
Kembali ke daratan, lapar menyerang. Aneka olahan seafood segar yang dijajakan di pinggiran alun-alun sangat menggugah selera. Kami memesan ikan bakar, cumi, dan udang. Rasanya begitu lezat disajikan dengan sambal pedas dan nasi hangat. Harganya pun relatif murah.
Hari Kedua
Snorkeling di Gosong Cemara
Gosong Cemara yang berada di sebelah barat Pulau Karimun Jawa merupakan spot snorkeling terbaik. Beningnya perairan di sini menampakkan terumbu karang dan ikan-ikan terlihat jelas dari permukaan.Â
Pulau Cemara Besar
Menepi sedikit dari Gosong Cemara menuju ke Pulau Cemara Besar. Disebut Pulau Cemara karena banyaknya pohon-pohon cemara yang tumbuh rindang menyejukkan. Sejauh mata memandang, pesona Karimun Jawa semakin terpampang. Pasir putih yang bersih, laut yang dangkal dan jernih, mengundang para wisatawan untuk berjemur. Ditambah lagi, pasir timbul yang menjorok ke permukaan semakin menakjubkan.
Bapak-bapak dengan sibuknya membakar ikan. Kakap merah, kerapu, dibaringkan di atas tungku kayu. Rasanya tidak tega, ikan-ikan cantik itu disajikan sebagai menu makan siang.Â
Pulau Menjangan Kecil
Sebenarnya masih ada satu spot snorkeling yang tidak kalah menarik. Tetapi, karena rasa lelah sudah terasa, maka beberapa dari kami hanya bersantai di atas perahu.
Pulau Menjangan Besar
Masih ada satu lagi pulau Menjangan Besar yang menjadi tujuan. Tiket masuk ke Menjangan Besar tidak masuk dalam paket wisata, sehingga setiap peseta dikenakan membayar Rp 30.000. Tidak mengapa, karena selain kecantikannya, Pulau Menjangan Besar juga menawarkan aktivitas yang memicu adrenalin seperti bermain dan berenang di kolam penangkaran hiu. Kapan lagi kan, berfoto dengan ikan-ikan ganas yang dibudidayakan untuk mencegah kepunahan.
Pusat Oleh-oleh
Malam terakhir di Karimun Jawa, terlalu sayang untuk dilewatkan. Berjalan kaki menyusuri kota kecil sembari berburu buah tangan. Sepanjang jalan, padat dipenuhi homestay, hostel, cafe, resto, dan beach club yang musiknya saling bersaing satu sama lain.
Hari Ketiga
Saatnya pulang membawa kebahagian.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H