Mohon tunggu...
Laeli Nuraj
Laeli Nuraj Mohon Tunggu... Lainnya - Basic Education Research Team

Suka baca, ngopi, jalan pagi, dan jalan-jalan.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Solo Traveling: Menapak Kaki di Titik Nol Kilometer Sabang

19 Juli 2024   22:52 Diperbarui: 20 Juli 2024   00:03 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Titik Nol Kilometer Sabang

Gua Sarang

Tujuan destinasi berikutnnya adalah Gua Sarang, tempat persembunyian dan bersarangnya burung lawet dan kalong. Rupanya Goh dan Datuk pun menuju ke sana. Maka beringingan kami, dengan motor sewaan masing-masing. Mereka membuntuti, lantaran tiba-tiba smartphone-nya tak mampu mengakses google maps. Kurang lebih 30 menit, Titik Nol Sabang-Gua Sarang dengan suasana jalanan yang masih sama. Tidak ada kendala berarti, sampailah kami. Goh mendahului, membayarkan tiket masuk perkepala Rp 5.000 untuk kami bertiga.

Sajian pemandangan tak kalah eloknya. Biru putih masih mendominasi, ditambah hijau yang membuat asri. Suara alam dan handpan yang dimainkan salah satu wisatawan menyatu beriringan menyanyikan harmoni yang indah. Di bawah tebing dan perbukitan hutan lindung Sabang, rupanya Gua Sarang masih harus ditempuh dengan boat. Sebab waktu sholat Jumat semakin dekat, maka kami cukup puas menikmati siang dengan bersantai di ayunan secara bergantian. 

Kami mengucap salam perpisahan dan saling memanjat doa, semoga lain waktu bisa berjumpa. Goh dan Datuk balik ke Iboih, sementara saya kembali ke Pelabuhan Labohan. 

Gambar 3. Goa Sarang
Gambar 3. Goa Sarang

Kebaikan Sabang

Sabang semakin sunyi. Toko kelontong dan rumah makan kompak tutup menghormati waktu ibadah sholat Jumat. Menambah khasanah Kota Sabang yang damai. Semakin diyakinkan bahwa Kota Sabang sangat aman, ketika pesan singkat penyewa motor menyampaikan untuk memarkirkan motor dan meninggalkan kuncinya di halaman parkir Pelabuhan Labohan. Begitu saja. 

Yang benar saja? Amankah? Lagian, siapa berani mencuri di kota kecil itu. Kalaupun akan membawa kabur menyeberang ke Banda Aceh, tentulah terdata saat menaiki kapal. 

Gambar 4. Pelabuhan Labohan
Gambar 4. Pelabuhan Labohan

Kembali menyeberang. Kibaran merah putih mengingatkan, sejauh kaki melangkah, jangan lupa pulang. Pulang membawa segala kebaikan. Kebaikan dari orang-orang yang kujumpai, kebaikan dari alam yang tak terhitung jari, dan tentunya kebaikan Ilahi. Terima kasih untuk kesempatan baik ini.

Gambar 5. Dari deck kapal ferry Sabang-Banda Aceh
Gambar 5. Dari deck kapal ferry Sabang-Banda Aceh

To be continue...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun