Pulau Sabang dan Banda Aceh masuk dalam daftar tempat yang akan saya kunjungi.Â
Letaknya yang berada di ujung barat Indonesia, panorama alamnya yang mempesona, dengan segala kejadian akbar yang pernah menimpanya, menjadikan Aceh sebagai daerah yang istimewa. Sudah sejak lama,Sebelumnya saya merencanakan solo traveling ini pada libur panjang Februari 2024 saat Isra Mi'raj dan Tahun baru Imlek. Lumayan sekali, tidak perlu mengambit cuti.
Sayangnya, pilihan transportasi dan penginapan sudah penuh. Jadi terpaksa harus diundur selepas pemilu, 14-18 Februari 2024, selama 4 malam 3 hari.
Perjalanan Medan-Banda Aceh ditempuh dengan sleeper bus yang super nyaman. Armadanya masih baru, bersih, disediakan bantal guling, selimut dan air mineral.Â
Tenang, tidak ada musik bising, sehingga bisa tidur nyenyak selama kurang lebih 10 jam perjalanan. Saya memesan tiket bus di JRG seharga Rp 330.000. Worth it sih dengan fasilitas yang naim dan adminnya sangat membantu.
Terminal Batoh
Masih gelap setibanya di Terminal Batoh, rupanya bus berjalan sedikit lebih capat. Sepi, hanya sebagian penumpang yang tinggal.Â
Termenung, antara bahagia akhirnya sampai juga di Kota Serambi Mekkah, tapi juga takut rasanya jauh sekali dari kampung halaman di Jawa Tengah sana. Sembari menanti subuh di mushola terminal, saya memikirkan moda transportasi menuju Pelabuhan Ule Lheue.Â
Beruntung ada Pak Dharma yang baik, pengemudi becak motor yang menawarkan jasanya untuk mengantar ke Pelabuhan Ule Lheue.Â
Segera setuju, karena harga yang ditawarkan tidak jauh berbeda dengan ojek online. Selain tidak perlu menunggu, becak motor juga lebih nyaman.Â