Mohon tunggu...
Laeli Nuraj
Laeli Nuraj Mohon Tunggu... Lainnya - Basic Education Research Team

Suka baca, ngopi, jalan pagi, dan jalan-jalan.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Jungle Trek in Bukit Lawang, See Orang Utan

17 Juli 2024   00:03 Diperbarui: 17 Juli 2024   17:15 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Segar sekali air sungainya. Seperti wisatawan mancanegara yang terlihat menikmati sekali air sungai ini, salah satu teman saya tidak tahan untuk segera mandi dan merasakan segarnya sungai Bukit Lawang. Sementara kami, menyantap buah-buahan tropis yang sudah disediakan oleh Tutung. Ada pisang, jeruk, salak, markisa dan nanas. Wah, baru kali ini saya mencoba nanas dan markisa, segar sekali rasanya, asam-asam bikin merem melek. 

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Setelah kenyang buah-buahan, saya dan salah satu teman serta  Kiting melanjutkan tubing. Sementara Obi dan yang lainnya lanjut berjalan kurang lebih satu jam hingga penginapan.

Tubingnya seru, meskipun debit air tidak terlalu deras, tapi cukup memberikan kejutan di beberapa titik dan membuat kami basah semua. Selama 20 menit tubing, kami melihat banyak turis baik lokal maupun mancanegara yang mandi di pinggiran sungai, beberapa berendam. Kami juga menjumpai Penginapan Kupu-kupu dan Back to Nature yang tersohor itu. Semoga lain waktu bisa menginap di sana.

Makan Malam di Ecolodge

Lelah trekking selama lebih dari lima jam sejauh 7 km, kami istirahat sejenak sembari menikmati jagung dan kedelai rebus yang dibeli teman-teman dalam perjalanan pulang. 

Selepas maghrib kami memutuskan untuk makan malam di Ecolodge, salah satu restoran sehat yang mengusung sustainability. 

Pemilihan bahan makanan yang tidak mengandung gula, minyak kelapa, banyak diminati para wisatawan. Meskipun rasanya agak hambar dan harganya lumayan mahal, tapi seimbang dengan pelayanan dan kenyamanan yang diberikan restoran berkonsep alami dengan bangunan penuh bambu. Makanya disebut kapal bambu karena bentuknya menyerupai kapal. 

Selain menyediakan berupa panganan sehat, Ecolodge juga menyediakan tempat bersantai di lantai 2. Di sana, pengunjung dilarang membawa makanan dan minuman, tempatnya untuk bersantai, berbincang ataupun berdiam diri.

 

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Kenyang makan gado-gado, capcay, dan ayam bakar, kami kembali ke penginapan. Melanjutkan obrolan dewasa 30 ++ hingga larut ditemani dua mangkuk indomie rebus.

Jalan Pagi di Bukit Lawang
Paginya, masing-masing dari kami ada yang lanjut tidur, ada yang jalan pagi sendiri menikmati tenteramnya kota kecil Bukit Lawang. Berjalan menyusuri setiap jengkal dan sudut Bukit Lawang, melihat lincahnya kera berkejar-kejaran, bermain dengan kucing lalu berkemas bersiap pulang.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Brunch at Jungle Inn
Sembari menunggu jemputan mobil yang sama seperti kami berangkat, kami pun berjalan lagi hingga ke ujung melihat-lihat banyaknya penginapan-penginapan dengan bermacam gaya, ada yang modern, tradisional, menarik semua.

Sampailah kami di Jungle Inn, salah satu restoran dan penginapan yang banyak dilirik wisatawan. Lokasinya yang tepat di tepian sungai, vibesnya yang menyenangkan, dan kudapan yang beragam, menjadikan Jungle Inn sebagai tempat santai nyaman. Kami memesan banana pancake, wedang jungle alias wedang jahe ala Jungle Inn yang penuh dengan rempah-rempah. 

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Selepas makan, kami kembali ke penginapan dan kemudian melanjutkan perjalanan kembali ke Medan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun